tag:blogger.com,1999:blog-77873629215961642442023-11-15T23:27:55.980-08:00Secuil Hikmah Dibalik KataSekumpulan Kisah, Motivasi dan Inspirasi untuk menggapai ridho ALLAH SWTAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/00509597298233348347noreply@blogger.comBlogger46125tag:blogger.com,1999:blog-7787362921596164244.post-19251352062532272912016-10-16T20:09:00.001-07:002016-10-17T19:39:54.741-07:00Kisah Nyata : AL-QUR'AN DAN SANG JENDERAL<div dir="ltr">
*AL-QUR'AN DAN SANG JENDERAL*<br />
(diangkat dari kisah nyata)</div>
<div dir="ltr">
Suatu sore pada tahun 1525, penjara tempat orang tahanan terasa hening mencengkam. Jenderal Adolf Roberto, pemimpin penjara yg terkenal bengis, tengah memeriksa setiap kamar tahanan</div>
<div dir="ltr">
Setiap sipir penjara membungkukkan badannya rendah² ketika 'algojo penjara' itu berlalu di hadapan mereka. Karena kalau tidak, sepatu 'jenggel' milik tuan Roberto yg fanatik ... itu akan mendarat di wajah mereka</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYP_IBu4vkvKr6oePheouaDTaXvDVRbydNsB_oBF_Rk8y8aG5c315xiSBVcPDtI6gXyKTDxHqSo36_vXSH5Eg1tKKSOjmnIEkNW-llaRncQ60T-G8QBo8W8GniqU6qudDt01LQXacDb2RQ/s1600/panglima_perang.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="253" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYP_IBu4vkvKr6oePheouaDTaXvDVRbydNsB_oBF_Rk8y8aG5c315xiSBVcPDtI6gXyKTDxHqSo36_vXSH5Eg1tKKSOjmnIEkNW-llaRncQ60T-G8QBo8W8GniqU6qudDt01LQXacDb2RQ/s400/panglima_perang.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">exc</td></tr>
</tbody></table>
<div dir="ltr">
</div>
<a name='more'></a><br />
<div dir="ltr">
Roberto marah besar ketika dari sebuah kamar tahanan terdengar seseorang mengumandangkan suara² Ayat Suci yang amat ia benci<br />
" Hai ... hentikan suara jelekmu! Hentikan!!!" teriak Roberto sekeras-kerasnya sembari membelalakkan mata</div>
<div dir="ltr">
Namun apa yang terjadi? Laki² di kamar tahanan tadi tetap saja bersenandung dg khusyu'nya. Roberto bertambah berang. Algojo penjara itu menghampiri kamar tahanan yg luasnya tak lebih sekadar cukup untuk 1 orang</div>
<div dir="ltr">
Dengan congkak ia menyemburkan ludahnya ke wajah renta sang tahanan yg keriput hanya tinggal tulang. Tak puas sampai di situ, ia lalu menyulut wajah dan seluruh badan orang tua renta itu dg rokoknya yg menyala</div>
<div dir="ltr">
Sungguh ajaib ... tak terdengar secuil pun keluh kesakitan. Bibir yg pucat kering milik sang tahanan amat gengsi untuk meneriakkan kata kepatuhan pada sang algojo, bibir keringnya hanya berkata lirih, "Rabbi, wa-ana 'abduka "</div>
<div dir="ltr">
Tahanan lain yg menyaksikan kebiadaban itu serentak bertakbir sambil berkata, "Bersabarlah wahai ustadz ... Insyaa Allah tempatmu di Syurga ."<br />
Melihat kegigihan orang tua yg dipanggil ustadz oleh sesama tahanan, 'algojo penjara' itu bertambah memuncak amarahnya</div>
<div dir="ltr">
Ia perintahkan pegawai penjara untuk membuka sel, dan ditariknya tubuh orang tua itu keras² hingga terjerembab di lantai. <br />
"Hai orang tua busuk!! Bukankah engkau tahu, aku tidak suka bahasa jelekmu itu?! Aku tidak suka apa-apa yg berhubung dg agamamu !!"</div>
<div dir="ltr">
Sang Ustadz lalu berucap, "Sungguh ... aku sangat merindukan kematian, agar aku segera dapat menjumpai kekasihku yg amat kucintai, Allah Subhanahu wa ta'ala ... Karena kini aku berada di puncak kebahagiaan karena akan segera menemuiNya, patutkah aku berlutut kepadamu, hai manusia busuk? Jika aku turuti kemauanmu, tentu aku termasuk manusia yg amat bodoh ."</div>
<div dir="ltr">
Baru saja kata² itu terhenti, sepatu laras Roberto sudah mendarat di wajahnya. Laki² itu terhuyung. Kemudian jatuh terkapar di lantai penjara dg wajah bersimbah darah.</div>
<div dir="ltr">
Ketika itulah dari saku baju penjaranya yg telah lusuh, meluncur sebuah 'buku kecil'. Adolf Roberto bermaksud memungutnya. Namun tangan sang Ustadz telah terlebih dahulu mengambil dan menggenggamnya erat²</div>
<div dir="ltr">
" Berikan buku itu, hai laki² dungu!" bentak Roberto<br />
" Haram bagi tanganmu yg kafir dan berlumuran dosa untuk menyentuh barang suci ini!" ucap sang ustadz dg tatapan menghina pada Roberto</div>
<div dir="ltr">
Tak ada jalan lain, akhirnya Roberto mengambil jalan paksa untuk mendapatkan buku itu. Sepatu laras berbobot dua kilogram itu ia gunakan untuk menginjak jari² tangan sang ustadz yg telah lemah. Suara gemeretak tulang yg patah terdengar menggetarkan hati. Namun tidak demikian bagi Roberto</div>
<div dir="ltr">
Laki² bengis itu malah merasa bangga mendengar gemeretak tulang yg terputus. Bahkan 'algojo penjara' itu merasa lebih puas lagi ketika melihat tetesan darah mengalir dari jari-jari musuhnya yg telah hancur</div>
<div dir="ltr">
Setelah tangan renta itu tak berdaya, Roberto memungut buku kecil yg membuatnya penasaran. Perlahan Roberto membuka sampul buku yg telah lusuh. Mendadak algojo itu termenung</div>
<div dir="ltr">
" Ah ... sepertinya aku pernah mengenal buku ini. Tapi kapan? Ya, aku pernah mengenal buku ini," suara hati Roberto bertanya-tanya.<br />
Perlahan Roberto membuka lembaran pertama buku itu</div>
<div dir="ltr">
Pemuda berumur tiga puluh tahunan itu bertambah terkejut tatkala melihat tulisan² "aneh" dalam buku itu. Rasanya ia pernah mengenal tulisan seperti itu dahulu. Namun, sekarang tak pernah dilihatnya di bumi Spanyol. Akhirnya Roberto duduk di samping sang ustadz yg telah melepas nafas-nafas terakhirnya. Wajah bengis sang algojo kini diliputi tanda tanya yg dalam</div>
<div dir="ltr">
Mata Roberto rapat terpejam. Ia berusaha keras mengingat peristiwa yg dialaminya sewaktu masih kanak². Perlahan, sketsa masa lalu itu tergambar kembali dalam ingatan Roberto^</div>
<div dir="ltr">
Pemuda itu teringat ketika suatu sore di masa kanak²nya terjadi kericuhan besar di negeri tempat kelahirannya ini<br />
Sore itu ia melihat peristiwa yg mengerikan di lapangan Inkuisisi (lapangan tempat pembantaian kaum muslimin di Andalusia). *<br />
*Di tempat itu tengah berlangsung pesta darah dan nyawa.<br />
Beribu-ribu jiwa tak berdosa berjatuhan di bumi Andalusia<br />
Di ujung kiri lapangan, beberapa puluh wanita berhijab (jilbab) digantung pada tiang² besi yg terpancang tinggi<br />
Tubuh mereka bergelantungan tertiup angin sore yg kencang, membuat pakaian muslimah yg dikenakan berkibar-kibar di udara</div>
<div dir="ltr">
Sementara, di tengah lapangan ratusan pemuda Islam dibakar hidup² pada tiang² salib, hanya karena tidak mau memasuki agama yang dibawa oleh para rahib</div>
<div dir="ltr">
Seorang bocah laki² mungil tampan, berumur tujuh tahunan, malam itu masih berdiri tegak di lapangan Inkuisisi yg telah senyap. Korban² kebiadaban itu telah syahid semua .</div>
<div dir="ltr">
Bocah mungil itu mencucurkan airmatanya menatap sang ibu yg terkulai lemah di tiang gantungan. Perlahan-lahan bocah itu mendekati tubuh sang ummi (ibu) yg sudah tak bernyawa, sembari menggayuti abayanya</div>
<div dir="ltr">
Sang bocah berkata dg suara parau, "Ummi ... ummi ... mari kita pulang. Hari telah malam. Bukankah ummi telah berjanji malam ini akan mengajariku lagi tentang alif, ba, ta, tsa ....? Ummi, cepat pulang ke rumah ummi ..."</div>
<div dir="ltr">
Bocah kecil itu akhirnya menangis keras, ketika sang ummi tak jua menjawab ucapannya. Ia semakin bingung dan takut, tak tahu harus berbuat apa. Untuk pulang ke rumah pun ia tak tahu arah</div>
<div dir="ltr">
Akhirnya bocah itu berteriak memanggil bapaknya, "Abi ... Abi ... Abi ..."<br />
Namun ia segera terhenti berteriak memanggil sang bapak ketika teringat kemarin sore bapaknya diseret dari rumah oleh beberapa orang berseragam</div>
<div dir="ltr">
" Hai ... siapa kamu?!" teriak segerombolan orang yang tiba-tiba mendekati sang bocah<br />
Saya Ahmad Izzah, sedang menunggu Ummi," jawab sang bocah memohon belas kasih<br />
" Hah ... siapa namamu bocah, coba ulangi!" bentak salah seorang dari mereka<br />
" Saya Ahmad Izzah ..." sang bocah kembali menjawab dg agak grogi<br />
Tiba² "plak! sebuah tamparan mendarat di pipi sang bocah</div>
<div dir="ltr">
" Hai bocah ...! Wajahmu bagus tapi namamu jelek. Aku benci namamu. Sekarang kuganti namamu dengan nama yg bagus. Namamu sekarang 'Adolf Roberto' ... Awas! Jangan kau sebut lagi namamu yg jelek itu Kalau kau sebut lagi nama lamamu itu, nanti akan kubunuh!" ancam laki² itu</div>
<div dir="ltr">
Sang bocah meringis ketakutan, sembari tetap meneteskan air mata. Anak laki-laki mungil itu hanya menurut ketika gerombolan itu membawanya keluar lapangan Inkuisisi. Akhirnya bocah tampan itu hidup bersama mereka</div>
<div dir="ltr">
Roberto sadar dari renungannya yg panjang. Pemuda itu melompat ke arah sang tahanan. Secepat kilat dirobeknya baju penjara yg melekat pada tubuh sang ustadz. Ia mencari-cari sesuatu di pusar laki-laki itu. Ketika ia menemukan sebuah 'tanda hitam' ia berteriak histeris, "Abi ... Abi ... Abi ..."</div>
<div dir="ltr">
Ia pun menangis keras, tak ubahnya seperti Ahmad Izzah dulu</div>
<div dir="ltr">
Pikirannya terus bergelut dg masa lalunya. Ia masih ingat betul, bahwa buku kecil yg ada di dalam genggamannya adalah Kitab Suci milik bapaknya, yg dulu sering dibawa dan dibaca ayahnya ketika hendak menidurkannya. *<br />
*Ia juga ingat betul ayahnya mempunyai 'tanda hitam' pada bagian pusar</div>
<div dir="ltr">
Pemuda beringas itu terus meraung dan memeluk erat tubuh renta nan lemah. Tampak sekali ada penyesalan yg amat dalam atas ulahnya selama ini. Lidahnya yg sudah berpuluh-puluh tahun alpa akan Islam, saat itu dengan spontan menyebut, "Abi ... aku masih ingat alif, ba, ta, tsa ..."<br />
Hanya sebatas kata itu yg masih terekam dalam benaknya</div>
<div dir="ltr">
Sang ustadz segera membuka mata ketika merasakan ada tetesan hangat yg membasahi wajahnya<br />
Dengan tatapan samar dia masih dapat melihat seseorang yg tadi menyiksanya habis²an kini tengah memeluknya. "Tunjuki aku pada jalan yg telah engkau tempuh Abi, tunjukkan aku pada jalan itu ..." terdengar suara Roberto memelas</div>
<div dir="ltr">
Sang ustadz tengah mengatur nafas untuk berkata-kata, ia lalu memejamkan matanya. Air matanya pun turut berlinang. Betapa tidak, jika sekian puluh tahun kemudian, ternyata ia masih sempat berjumpa dg buah hatinya, di tempat ini. Sungguh tak masuk akal. Ini semata-mata bukti kebesaran Allah</div>
<div dir="ltr">
Sang Abi dg susah payah masih bisa berucap, "Anakku, pergilah engkau ke Mesir. Di sana banyak saudaramu. Katakan saja bahwa engkau kenal dg Syaikh Abdullah Fattah Ismail Al-Andalusy. Belajarlah engkau di negeri itu."</div>
<div dir="ltr">
Setelah selesai berpesan sang ustadz menghembuskan nafas terakhir dg berbekal kalimah indah, "Asyhadu an-laa Ilaaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadan Rasullullah ...'. Beliau pergi menemui Rabbnya dg tersenyum, setelah sekian lama berjuang di bumi yg fana ini</div>
<div dir="ltr">
#Kemudian..<br />
Ahmad Izzah mendalami Islam dg sungguh² hingga akhirnya ia menjadi seorang alim di Mesir. Seluruh hidupnya dibaktikan untuk Islam, sebagai ganti kekafiran yg di masa muda sempat disandangnya. Banyak pemuda Islam dari berbagai penjuru dunia berguru dengannya. Dialah ... "Al-Ustadz Ahmad Izzah Al-Andalusy "<br />
---------<br />
Benarlah firman Allah ...</div>
<div dir="ltr">
" Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah, tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrahnya itu. Tidak ada perubahan atas fitrah Allah. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui "<br />
(QS:30:30)</div>
<div dir="ltr">
Masya Allah...<br />
Semoga kisah ini dapat membuat hati kita luluh dengan hidayah Allah yang mudah-mudahan dapat masuk mengenai qolbu kita untuk tetap taat kepadaNya...<br />
copas....by ust abu salma</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00509597298233348347noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7787362921596164244.post-89062039269568001672016-10-05T03:32:00.001-07:002016-10-17T19:42:20.900-07:00Kode Dari Bos Besar<div dir="ltr">
KODE DARI BOS BESAR </div>
<div dir="ltr">
Udah dikasih kode, kok engga peka......</div>
<div dir="ltr">
Kode apa sih?</div>
<div dir="ltr">
Jadi gini, pernah gak temen-temen Lagi enak-enaknya tidur, eh Tiba - tiba banyak nyamuk yang menggigit kita, akhirnya terbangun dari tidur. Lihat jam ternyata jam 02.00<br />
Lalu ambil obat nyamuk, terus tidur lagi</div>
<div dir="ltr">
</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiCu-lD1ltp7Go9cUrZ9SbsmRuu31kt_vHFvmUtu3yuxqL9e5ICmA_5sYBNkgzew6NruFZ6wAU0FiKYKOYqT3HgtQ42qPP9mhKvYe9cqJjsyi7b8Y2sUI9-fv8IVaLMGqcMvBdKuc2yyOI/s1600/malam-langit.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="250" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiCu-lD1ltp7Go9cUrZ9SbsmRuu31kt_vHFvmUtu3yuxqL9e5ICmA_5sYBNkgzew6NruFZ6wAU0FiKYKOYqT3HgtQ42qPP9mhKvYe9cqJjsyi7b8Y2sUI9-fv8IVaLMGqcMvBdKuc2yyOI/s400/malam-langit.jpg" width="400" /></a>Setengah jam kemudian terbangun lagi karena kebelet buang air kecil. Setelah buang air, lihat jam ternyata masih jam 02.30 Ya udah deh, tidur lagi.</div>
<div dir="ltr">
</div>
<div dir="ltr">
Lalu Udara dingin banget, bangun terus ambil selimut. Ternyata masih jam 03.00, Pasang selimut terus tidur lagi, dengan kehangatan selimut.</div>
<div dir="ltr">
</div>
<div dir="ltr">
<br />
"AAAAHHHH..!!!! TIDAAAKK..!!!"</div>
<div dir="ltr">
Terbangun...<br />
Huft.. Ternyata tadi mimpi buruk. Lihat jam masih jam 03.30</div>
<a name='more'></a><br />
"Tidur lagi ah, lumayan masih shubuh masih lama nih"<br />
<div dir="ltr">
</div>
<div dir="ltr">
Sering kali kita tidak peka terhadap hal seperti itu, tidakkah kita merasa itu adalah kode dari Allah bahwa Allah sedang kangen sama kita?</div>
<div dir="ltr">
❓❓❓ </div>
<div dir="ltr">
Allah ingin kita sholat malam, ingin mendengar doa - doa kita dan curhat kita. Allah lagi rindu kita </div>
<div dir="ltr">
#PekaDong </div>
<div dir="ltr">
Di sepertiga malam Allah turun dari 'Arsy menuju langit bumi.<br />
Allah datang, eh kita malah tidur..</div>
<div dir="ltr">
</div>
<div dir="ltr">
☝ ☝ ☝</div>
<div dir="ltr">
Katanya pengen hidup berubah, sukses, pengen meng-hajikan orang tua, pengen punya rumah, pengen punya mobil dan motor, Terus katanya pengen dapat jodoh *ehh...</div>
<div dir="ltr">
</div>
<div dir="ltr">
Ketika manusia memberi kode kepada orang lain, terus orang tersebut nggak peka, pasti sakit hatikan ??<br />
Terus bilang deh, "Kenapa sih kamu enggak peka sama aku?</div>
<div dir="ltr">
❓❓❓ </div>
<div dir="ltr">
Coba bayangkan sudah berapa kali kita abaikan kode - kode dari Allah??</div>
<div dir="ltr">
❓❓❓<br />
☝ ☝ ☝</div>
<div dir="ltr">
Nanti malam kalau dapat kode dari Allah, peka yaaa ...</div>
<div dir="ltr">
Terus curhat deh pengen apa aja </div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00509597298233348347noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7787362921596164244.post-39440490578412845852016-10-05T01:29:00.001-07:002016-10-17T19:44:57.803-07:00TAKUT AKAN PENYAKIT YANG TIMBUL DARI GARAM?<div dir="ltr">
TAKUT AKAN PENYAKIT YANG TIMBUL DARI GARAM?</div>
<div dir="ltr">
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ</div>
<div dir="rtl">
</div>
<div dir="ltr">
INI CARA RASUL MENGKONSUMSI GARAM</div>
<div dir="ltr">
Rasulullah bersabda : "Sebaik-baik lauk adalah garam" (Al-Baihaqi). sangat bertentangan dengan dunia medis saat ini yang mengatakan bahwa makan garam bisa menyebabkan berbagai penyakit seperti darah tinggi, dehidrasi, keropos tulang dan penyakit empedu, namun hal itu tidak akan terjadi jika Anda mengetahui cara mengkonsumsi garam secara benar.</div>
<div class="irc_mimg irc_hic iXTzFAlZa92E-lvVgf-rIiHk">
</div>
<div dir="ltr">
Begini Cara Mengkonsumsi Garam Agar Terhindar Dari Penyakit (Ala Rasul)<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5MHl18e07pNSX0QkcWLcUf4JnS8ReaHysdjHqQX0Fm_N10YLxGd2ax1CWsWnCDUZxlnVG5HU68xQbvHirQA8OL-O8Zemm-QjG5u40-X4SIvjFQqot06tw8glIW1bz-vNKJ0eIRrz0myn_/s1600/garam-bahaya.jpg" imageanchor="1"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5MHl18e07pNSX0QkcWLcUf4JnS8ReaHysdjHqQX0Fm_N10YLxGd2ax1CWsWnCDUZxlnVG5HU68xQbvHirQA8OL-O8Zemm-QjG5u40-X4SIvjFQqot06tw8glIW1bz-vNKJ0eIRrz0myn_/s400/garam-bahaya.jpg" width="400" /></a> </div>
<a name='more'></a><br />
<div dir="ltr">
Jadi sesuai dengan hadist diatas yang menyatakan Garam bukanlah penyebab penyakit, <br />
tapi malah obat yang paling mujarab seandainya digunakan dengan cara yang betul.</div>
<div dir="ltr">
Kuncinya adalah *GARAM TIDAK BOLEH DIMASAK!*</div>
<div dir="ltr">
❌Kesalahan kita (kebanyakan orang Indonesia) ialah kita memasak garam yaitu memasukkan garam ke dalam masakan ketika masakan sedang MENDIDIH/PANAS. <br />
Hal tersebut akan menyebabkan garam menjadi racun/toksik… Jika garam dimasak dengan cara di atas, garam akan menyebabkannya ber-asid dan membahayakan kesehatan serta mengundang berbagai penyakit, selain itu kandungan yodium pada garam juga akan hilang.</div>
<div dir="ltr">
✅ Begini Cara yang betul penggunaan garam agar garam benar-benar menjadi obat bagi Anda, bukan Penyakit :<br />
1⃣. Masaklah makanan yang ingin dimasak sehingga selesai. Contohnya: sayur – masukkan garam dalam masakan apabila matang dan airnya sudah berangsur hangat.</div>
<div dir="ltr">
2⃣. Masak makanan tanpa garam! <br />
Selagi makan, sediakan semangkuk garam dan taburkan di atas makanan yang ingin dimakan sesuai selera masing2.<br />
Garam adalah mineral bagi tubuh, “Banyak amalan yang dilakukan oleh para Salafussoleh ialah dengan mengambil garam sebelum memulai makan” </div>
<div dir="ltr">
Garam digunakan sebagai pembuka makan dengan mengambilnya dengan ujung jari dan dimasukkan ke mulut.</div>
<div dir="ltr">
GARAM ADALAH MINERAL!!<br />
Kelebihannya antara lain ialah: mengobati lebih dari 70 penyakit, serta tidak akan mengalami keadaan mati mendadak.</div>
<div dir="ltr">
Silakan sebarkan, sekiranya anda ingin orang-orang yang anda cintai menjadi sehat.</div>
<div dir="ltr">
⛔Berbagai penyakit yang disinyalir timbul akibat garam seperti gejala jantung dan tekanan darah tinggi adalah akibat dari penggunaan garam yang salah. </div>
<div dir="ltr">
Jadi kesimpulannya yg benar garam itu adanya dimeja makan bukan didapur. Selamat Mencoba</div>
<div dir="ltr">
Semoga bermanfaat</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00509597298233348347noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7787362921596164244.post-54108295002097516902016-10-04T18:43:00.001-07:002016-10-17T19:48:46.786-07:00Darah Manusia<div dir="ltr">
DARAH MANUSIA</div>
<div dir="ltr">
Berikut fakta mengagumkan dari darah kita....</div>
<div dir="ltr">
1). Apabila Gelas diisi air putih, ditetesi darah segar (manusia), maka air berubah menjadi merah karena darah tercampur rata tanpa diaduk. </div>
<div dir="ltr">
● Kesimpulan:<br />
Air putih itu sangat baik untuk tubuh/darah kita.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyKYD-hd_NS-_ci9oaNmUXwZX2ILwYuBKMkHCDMQMnW8ObDwbDu6i9x63FFjrNrYNQKwxCy7mBmtro_uSm55iWZnEE-tuNiBk6y19dpLlDLxaHSzBHZxuDDNEzp45Yl0hvkmGw5PxcndYX/s1600/hqdefault.jpg" imageanchor="1"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyKYD-hd_NS-_ci9oaNmUXwZX2ILwYuBKMkHCDMQMnW8ObDwbDu6i9x63FFjrNrYNQKwxCy7mBmtro_uSm55iWZnEE-tuNiBk6y19dpLlDLxaHSzBHZxuDDNEzp45Yl0hvkmGw5PxcndYX/s320/hqdefault.jpg" width="320" /></a> </div>
<div dir="ltr">
</div>
<a name='more'></a><br />
<div dir="ltr">
2). Gelas diisi air garam, ditetesi darah segar, diaduk. Tetap tidak tercampur dengan baik/rata, terlihat darah menggumpal kecil-kecil dan kental.</div>
<div dir="ltr">
● Kesimpulan:<br />
Terlalu banyak makan garam, darah jadi kental, menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah, jantung harus bekerja lebih keras memompanya.<br />
Bisa berakibat darah tinggi dan stroke.</div>
<div dir="ltr">
3). Gelas diisi minyak, ditetesi darah. Tidak mau bercampur dan menggumpal besar.</div>
<div dir="ltr">
● Kesimpulan:<br />
Terlalu banyak makan makanan berminyak tidak baik, kolesterol menyumbat pembuluh darah yang mengalir ke jantung, menyebabkan penyakit jantung yang amat riskan kematian karena bisa tiba-tiba anfal dan tidak tertolong.</div>
<div dir="ltr">
4). Gelas diisi alkohol, ditetesi darah. Langsung bercampur, tapi lama-lama darah berubah warna menjadi coklat, berarti darah menjadi rusak.</div>
<div dir="ltr">
Klik "bagikan" maka anda akan mendapat saham kebaikan karena telah ikut menyampaikan informasi berharga ini untuk orang lain</div>
<div dir="ltr">
Semoga bermanfaat untuk kesehatan tubuh dengan menjaga pola makanan setiap hari...</div>
<div dir="ltr">
Tetap jaga kesehatan agar semua target tercapai. ... </div>
<div dir="ltr">
_*SAKIT ITU MAHAL HARGANYA*_</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00509597298233348347noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7787362921596164244.post-40608166808130911962016-09-29T02:38:00.001-07:002016-10-17T19:51:17.919-07:00Langkah Langkah Liberalisasi Agama Islam Di Indonesia dan Dunia<div dir="ltr">
Langkah Langkah Liberalisasi Agama Islam Di Indonesia dan Dunia</div>
<div dir="ltr">
Kaum Sepilis (sekuler, pluralis, dan liberalis) telah gencar menyebarkan propaganda yang nampak islami. Berikut aneka PROPAGANDA LIBERAL dan jawaban kontra-logika sesat terkait.</div>
<div dir="ltr">
1. PROPAGANDA SHALAT</div>
<div dir="ltr">
“Buat apa SHALAT kalau riya’ tidak ikhlas, karena tidak diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Lebih baik bersihkan hati dulu, nanti kalau sudah ikhlas tidak riya’, maka baru Shalat agar diterima oleh Allah SWT.”</div>
<div dir="ltr">
TARGET :<br />
Kalimat ini bertujuan untuk pembenaran meninggalkan Shalat dengan “dalih” pembersihan hati dulu.</div>
<div dir="ltr">
JAWAB :<br />
Wajib Shalat walau masih riya’ belum ikhlas, karena Shalat adalah KEWAJIBAN AGAMA. Setiap muslim, ikhlas atau pun riya’, rela atau pun terpaksa, tetap WAJIB mendirikan Shalat.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguh-24Aa96XXr4bQ9m3iPLsMgYfL7bkehiRTO7P9X_otoCUMgT8BEgvjE7o-W9P3qKRz8wpuGlzMdVrQaYt9Y3tg-CWhSd_sMM4s-E3yAAmVvQyALqBy8bTepfdBk7KtIUITi7bruoHdFQ/s1600/propaganda1.jpg" imageanchor="1"><img border="0" height="168" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguh-24Aa96XXr4bQ9m3iPLsMgYfL7bkehiRTO7P9X_otoCUMgT8BEgvjE7o-W9P3qKRz8wpuGlzMdVrQaYt9Y3tg-CWhSd_sMM4s-E3yAAmVvQyALqBy8bTepfdBk7KtIUITi7bruoHdFQ/s320/propaganda1.jpg" width="320" /></a> </div>
<div dir="ltr">
</div>
<a name='more'></a><br />
<div dir="ltr">
Dan Shalat adalah BENTENG dari segala perbuatan KEJI dan MUNKAR, termasuk riya’, sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. 29 Al-‘Ankabuut ayat 45.</div>
<div dir="ltr">
اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ</div>
<div dir="rtl">
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”</div>
<div dir="ltr">
Justru : Shalat adalah OBAT HATI yang bisa menyembuhkan dan menghilangkan penyakit hati seperti riya’ dan ‘ujub. Bagaimana penyakit hati bisa sembuh tanpa mendirikan Shalat?!</div>
<div dir="ltr">
2. PROPAGANDA JILBAB</div>
<div dir="ltr">
“Lebih baik tidak pakai JILBAB, tapi hatinya baik, daripada pakai Jilbab tapi hatinya busuk.”</div>
<div dir="ltr">
TARGET :<br />
Kalimat ini bertujuan untuk membenarkan pelepasan Jilbab dengan “dalih” yang penting hatinya baik.</div>
<div dir="ltr">
JAWAB :<br />
Jilbab adalah KEWAJIBAN AGAMA, baik si pemakai berhati baik mau pun buruk, maka Jilbab tetap WAJIB dikenakan oleh para Wanita Muslimah sesuai dengan ketentuan Syariat, sebagaimana firman Allah Swt dalam QS.33.Al-Ahzaab ayat 59.</div>
<div dir="ltr">
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا</div>
<div dir="rtl">
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”</div>
<div dir="ltr">
Justru : Jilbab juga termasuk OBAT HATI yang akan ikut merangsang penyembuhan penyakit hati, sekaligus identitas muslimah yang jadi benteng dari segala gangguan.</div>
<div dir="ltr">
Karenanya, lebih baik memakai jilbab dan berhati baik, daripada berhati baik tanpa jilbab, apalagi berhati busuk tanpa jilbab.</div>
<div dir="ltr">
3. PROPAGANDA KEPEMIMPINAN</div>
<div dir="ltr">
“Lebih baik PEMIMPIN KAFIR asal jujur, adil, baik, cerdas dan pekerja keras, daripada PEMIMPIN MUSLIM yang khianat, jahat, bejat, bodoh dan pemalas.”</div>
<div dir="ltr">
TARGET :<br />
Kalimat ini bertujuan untuk membolehkan orang Kafir memimpin umat Islam di wilayah mayoritas muslim.</div>
<div dir="ltr">
JAWAB :<br />
Berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah serta Al-Ijma’ bahwasanya Orang Kafir HARAM memimpin umat Islam di negeri Islam atau di wilayah mayoritas muslim.</div>
<div dir="ltr">
Kepemimpinan dalam pandangan Al-Qur’an bukan sekadar kontrak sosial antara sang pemimpin dengan masyarakatnya, tetapi merupakan ikatan perjanjian antara dia dengan Allah SWT, sebagaimana termaktub dalam Q. S. Al-Baqarah 2: 124.</div>
<div dir="ltr">
وَ إِذِ ابْتَلَى إِبْرَاهِيْمَ رَبُّهُ بِكَلِمَاتٍ فَأَتَمَّهُنَّ قَالَ إِنِّيْ جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ إِمَامًا قَالَ وَ مِنْ ذُرِّيَّتِيْ قَالَ لاَ يَنَالُ عَهْدِي الظَّالِمِيْن</div>
<div dir="rtl">
“Dan (ingatlah) tatkala telah diuji Ibrahim oleh TuhanNya dengan beberapa kalimat, maka telah dipenuhinya semuanya. Diapun berfirman : Sesungguhnya Aku hendak menjadikan engkau Imam bagi manusia. Dia berkata : Dan juga dari antara anak-cucuku. Berfirman Dia : Tidaklah akan mencapai perjanjianKu itu kepada orang-orang yang zalim.”</div>
<div dir="ltr">
Karenanya, lebih baik Pemimpin Muslim yang jujur, adil, baik, cerdas dan pekerja keras, daripada Pemimpin Kafir yang jujur, adil, baik, cerdas dan pekerja keras, apalagi Pemimpin Kafir yang khianat, jahat, bejat, bodoh dan pemalas.</div>
<div dir="ltr">
4. PROPAGANDA POLITIK</div>
<div dir="ltr">
“Islam itu suci dan Ulama itu mulia, sedang POLITIK kotor. Karenanya, jangan bawa Islam dan Ulama ke dalam politik.”</div>
<div dir="ltr">
TARGET :<br />
Kalimat ini bertujuan untuk menjauhkan Islam dan Ulama dari politik agar para Politisi Durjana bebas dan leluasa mengatur Negara dan Bangsa sesuai “Syahwat Syaithooniyyah”nya.</div>
<div dir="ltr">
JAWAB :<br />
Islam itu suci dan Ulama itu mulia, sedang politik (سياسي) itu PENTING untuk mengurus negara dan bangsa. Karenanya, hanya Islam yang suci dan Ulama mulia yang boleh masuk ke dalam politik agar tidak dikotori oleh para Politisi Durjana.</div>
<div dir="ltr">
Karenanya, Islam menjadikan Kekhilafahan menjadi salah satu Bab penting dalam Fiqih Islam. Dan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersama Khulafa RasyidinrhadhiAllaahu ‘anhum, telah mempraktekkan POLITIK ISLAM yang benar lagi bersih untuk menjadi suri tauladan bagi segenap umat Islam.</div>
<div dir="ltr">
5. PROPAGANDA TATHBIQ SYARIAH</div>
<div dir="ltr">
“SYARIAT ISLAM adalah aturan hukum yang bagus, saat diterapkan di zaman Generasi Terbaik “Shahabat”, maka hasilnya bagus. Sedang zaman sekarang generasi umat Islam sangat lemah dan tidak bagus, sehingga tak mampu jalankan Syariah yang begitu paripurna. Karenanya, umat Islam saat ini jangan sibuk dengan perjuangan TATHBIQ SYARIAH (peneratapan syariah) dulu, tapi harus fokus kepada perbaikan diri sendiri dulu.”</div>
<div dir="ltr">
TARGET :<br />
Kalimat ini bertujuan agar umat Islam tidak lagi menperjuangkan Tathbiq Syariah dengan “dalih” memperbaiki diri dulu.</div>
<div dir="ltr">
JAWAB :<br />
Syariat Islam adalah aturan hukum yang bagus, dan selalu dijalankan oleh para Shahabat, sehingga menjadi Generasi Terbaik.</div>
<div dir="ltr">
Nah, generasi zaman sekarang yang lemah dan kurang bagus, justru karena tidak jalankan Syariat Islam dengan baik.</div>
<div dir="ltr">
Karenanya, generasi sekarang wajib mencontoh para Shahabat dalam menjalankan Syariah yang begitu paripurna, sehingga bisa menjadi generasi yang bagus juga.</div>
<div dir="ltr">
INGAT : Dahulu para Shahabat sebelum masuk Islam merupakan Generasi Jahiliyah yang buruk, lalu masuk Islam dan menjalankan Syariah Islam, sehingga menjadi Generasi Terbaik sebagaimana dipuji oleh Allah Swt dalam Q.S. Aali ‘Imraan 3 ayat 110.</div>
<div dir="ltr">
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ ءَامَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ</div>
<div dir="rtl">
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”</div>
<div dir="ltr">
Kesimpulannya, siapa yang ingin menjadi Generasi Terbaik, maka wajib perjuangkan Tathbiq Syariah, karena Syariah lah yang mampu mengubah pribadi dan masyarakat menjadi Generasi Terbaik.</div>
<div dir="ltr">
Hasbunallaahu Wa Ni’mal Wakiil, Ni’mal Maulaa wa ni”man nashir. <br />
Aamiin Yaa Rabbal'alamiin…</div>
<div dir="ltr">
Semoga bermanfaat. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhu7VipbfhEtQUo__YGXBwpq3anV4PHtI7TgDpcC0OzLYlqXMMMd744mVcqS5qKgBCK6CDMp4gVVErv14TntMLWVMnzLSJAEfTT_RytiOtf9_Vawbx6LNQKM0rJIMM2qLdE4ovd-H8cdM99/s1600/FB_IMG_14750737021162172.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhu7VipbfhEtQUo__YGXBwpq3anV4PHtI7TgDpcC0OzLYlqXMMMd744mVcqS5qKgBCK6CDMp4gVVErv14TntMLWVMnzLSJAEfTT_RytiOtf9_Vawbx6LNQKM0rJIMM2qLdE4ovd-H8cdM99/s640/FB_IMG_14750737021162172.jpg" /> </a> </div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00509597298233348347noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7787362921596164244.post-39772367583050831642016-09-29T02:27:00.001-07:002016-10-17T19:53:07.096-07:00TIGA PULUH ENAM (36) TANDA ANDA SUDAH MENJADI BUDAK DUNIA<div dir="ltr">
TIGA PULUH ENAM (36) TANDA ANDA SUDAH MENJADI BUDAK DUNIA</div>
<div dir="ltr">
1. Anda tidak bersiap-siap saat waktu shalat akan tiba.</div>
<div dir="ltr">
2. Anda melalui hari ini tanpa sedikitpun membuka lembaran Al-Qur'an lantaran Anda terlalu sibuk.</div>
<div dir="ltr">
3. Anda sangat perhatian dengan omongan orang lain tentang diri Anda.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLsjqxTHz53lp9p61lBoW05AMEMg76PjgANM_I_R7iIt_F1ZFdLzaUyfkmmB_yI2BSKJyAn-7ZfNula227XLwGrXpaX9vSGeRI1hLZwOf95jsI2j2dlUXyCW_-IrX26zRxrhizwzqw0V5w/s1600/bink36.jpg" imageanchor="1"><img border="0" height="236" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLsjqxTHz53lp9p61lBoW05AMEMg76PjgANM_I_R7iIt_F1ZFdLzaUyfkmmB_yI2BSKJyAn-7ZfNula227XLwGrXpaX9vSGeRI1hLZwOf95jsI2j2dlUXyCW_-IrX26zRxrhizwzqw0V5w/s320/bink36.jpg" width="320" /></a> </div>
<div dir="ltr">
</div>
<a name='more'></a><br />
<div dir="ltr">
4. Anda selalu berpikir setiap waktu bagaimana caranya agar harta Anda semakin bertambah.</div>
<div dir="ltr">
5. Anda marah ketika ada orang yang memberikan nasihat bahwa perbuatan yang Anda lakukan adalah haram.</div>
<div dir="ltr">
6. Anda terus menerus menunda untuk berbuat baik. “Aku akan mengerjakannya besok, nanti, dan seterusnya.”</div>
<div dir="ltr">
7. Anda selalu mengikuti perkembangan gadget terbaru dan selalu berusaha memilikinya.</div>
<div dir="ltr">
8. Anda sangat tertarik dengan kehidupan para selebriti.</div>
<div dir="ltr">
9. Anda sangat kagum dengan gaya hidup orang-orang kaya.</div>
<div dir="ltr">
10. Anda ingin selalu menjadi pusat perhatian orang.</div>
<div dir="ltr">
11. Anda selalu bersaing dengan orang lain untuk meraih cita-cita duniawi.</div>
<div dir="ltr">
12. Anda selalu merasa haus akan kekuasaan dan kedigdayaan dalam hidup, dan perasaan itu tidak dapat dibendung.</div>
<div dir="ltr">
13. Anda merasa tertekan manakala Anda gagal meraih sesuatu.</div>
<div dir="ltr">
14. Anda tidak merasa bersalah saat melakukan dosa-dosa kecil</div>
<div dir="ltr">
15. Anda tidak mampu untuk segera berhenti berbuat yang haram, dan selalu menunda bertaubat kepada Allah.</div>
<div dir="ltr">
16. Anda tidak kuasa berbuat sesuatu yang diridhai Allah hanya karena perbuatan itu bisa mengecewakan orang lain</div>
<div dir="ltr">
17. Anda sangat perhatian terhadap harta benda yang sangat ingin Anda miliki.</div>
<div dir="ltr">
18. Anda merencanakan kehidupan hingga jauh ke depan.</div>
<div dir="ltr">
19. Anda menjadikan aktivitas belajar agama sebagai aktivitas pengisi waktu luang saja, setelah sibuk berkarir.</div>
<div dir="ltr">
20. Anda memiliki teman-teman yang kebanyakannya tidak bisa mengingatkan Anda kepada Allah.</div>
<div dir="ltr">
21. Anda menilai orang lain berdasarkan status sosialnya di dunia.</div>
<div dir="ltr">
22. Anda melalui hari ini tanpa sedikitpun terbersit memikirkan kematian.</div>
<div dir="ltr">
23. Anda meluangkan banyak waktu sia-sia melakukan sesuatu yang tidak bermanfaat bagi kehidupan akhirat.</div>
<div dir="ltr">
24. Anda merasa sangat malas dan berat untuk mengerjakan suatu ibadah.</div>
<div dir="ltr">
25. Anda tidak kuasa mengubah gaya hidup Anda yang suka berfoya-foya, walaupun Anda tahu bahwa Allah tidak menyukai gaya hidup seperti itu.</div>
<div dir="ltr">
26. Anda senang berkunjung ke negeri-negeri kafir.</div>
<div dir="ltr">
27. Anda diberi nasihat tentang bahaya memakan harta riba, akan tetapi Anda beralasan bahwa beginilah satu-satunya cara agar tetap bertahan di tengah kesulitan ekonomi.</div>
<div dir="ltr">
28. Anda ingin menikmati hidup ini sepuasnya.</div>
<div dir="ltr">
29. Anda sangat perhatian dengan penampilan fisik Anda.</div>
<div dir="ltr">
30. Anda meyakini bahwa hari kiamat masih lama datangnya.</div>
<div dir="ltr">
31. Anda melihat orang lain meraih sesuatu dan Anda selalu berpikir agar dapat meraihnya juga.</div>
<div dir="ltr">
32. Anda ikut menguburkan orang lain yang meninggal, tapi Anda sama sekali tidak memetik pelajaran dari kematiannya.</div>
<div dir="ltr">
33. Anda ingin semua yang Anda harapkan di dunia ini terkabul</div>
<div dir="ltr">
34. Anda mengerjakan shalat dengan tergesa-gesa agar bisa segera melanjutkan pekerjaan.</div>
<div dir="ltr">
35. Anda tidak pernah berpikir bahwa hari ini bisa jadi adalah hari terakhir Anda hidup di dunia.</div>
<div dir="ltr">
36. Anda merasa mendapatkan ketenangan hidup dari berbagai kemewahan yang Anda miliki, bukan merasa tenang dengan mengingat Allah.<br />
_____<br />
✍ *Ustadz Raehanul Bahrain*</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhV4Q-1iysTtvHESilXxuaUb0zR7In-DJmKA4tWk3i8QNkBiY0jDeaikziIgD1_8x1Q-I8y2KuSzl2cYlDjd6_jeLYf8v6k0zydZNbQaYXv0S7rjNSUIlni8vH_hE9ibHZsQzsu9Z7Ka60y/s1600/FB_IMG_14743641510855567.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhV4Q-1iysTtvHESilXxuaUb0zR7In-DJmKA4tWk3i8QNkBiY0jDeaikziIgD1_8x1Q-I8y2KuSzl2cYlDjd6_jeLYf8v6k0zydZNbQaYXv0S7rjNSUIlni8vH_hE9ibHZsQzsu9Z7Ka60y/s640/FB_IMG_14743641510855567.jpg" /> </a> </div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00509597298233348347noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7787362921596164244.post-12955834899192796882016-09-28T00:37:00.001-07:002016-10-17T19:54:46.609-07:00Jerat-jerat Iblis dalam pakaian muslimah<div dir="ltr">
Jerat-jerat Iblis dalam pakaian muslimah</div>
<div dir="ltr">
Alhamdulillah, hijab syar'i kini mulai<br />
semarak dan mulai menjadi trend.Ini adalah kebaikan dan kemuliaan.</div>
<div dir="ltr">
» Tapi setan ga mau ketinggalan.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUNLrSHc6jE39JIpuSh2cQm2bq2yQRjqNZY9sSSVCIeRf76VwMPlQHq-22IMCsnRQWBFEHwgSZlFcB5YDRRfd4M-K6g0nzE8GR78c6HIm4c4fcqkDiJVzZdml1wPU3DPUyw_IHQU2xrYhr/s1600/FB_IMG_14746297360582060.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUNLrSHc6jE39JIpuSh2cQm2bq2yQRjqNZY9sSSVCIeRf76VwMPlQHq-22IMCsnRQWBFEHwgSZlFcB5YDRRfd4M-K6g0nzE8GR78c6HIm4c4fcqkDiJVzZdml1wPU3DPUyw_IHQU2xrYhr/s400/FB_IMG_14746297360582060.jpg" width="400" /></a></div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
</div>
<a name='more'></a><br />
<div dir="ltr">
» Dia terus berusaha tetap menyesatkan<br />
walau hijab sdh syar'i.Setan menumbuhkan semangat di hati para muslimah utk mengoleksi hijab syar'i dg berbagai mode.<br />
Serta membuatnya lupa dg semangat<br />
memperbaiki akhlaq.</div>
<div dir="ltr">
» Setan menjeratnya dg senang menumpuk-numpuk pakaian dan mengurangi sedekahnya.</div>
<div dir="ltr">
» Setan terus menumbuhkan smngtnya utk tampil cantik dan syar'i namun melupakan diri utk menambah ilmu agama.</div>
<div dir="ltr">
» Belum puas dg itu, setan menyemangati<br />
agar para wanita yg berhijab syar'i utk<br />
hadir di majelis-2 ta'lim dg tujuan,<br />
memamerkan koleksi hijab syar'i<br />
miliknya.</div>
<div dir="ltr">
» Setan pun semakin senang karena wanita muslimah sdh melupakan ilmu tawadhu<br />
dan kesederhanaan.</div>
<div dir="ltr">
» Hijabnya memang syar'i tapi mahalnya ga ketulungan.Wanita muslimah pun menabung sedikit-2 utk beli hijab syar'i, dan melupakan tabungan ke tanah suci.</div>
<div dir="ltr">
» Lupa menabung utk qurban bahkan mudah menabung utk beli baju drpd keluar utk sedekah.</div>
<div dir="ltr">
» Ketika hijab syar'i yg baru dibelinya,ada sedikit cacatnya, pikirannya resah penuh kecewa.</div>
<div dir="ltr">
» Setan telah membuatnya lupa dg cacat<br />
sholatnya.Cacat sedekahnya dan cacatnya baca Qur'an.</div>
<div dir="ltr">
» Jika hijab syar'i yg dimilikinya memiliki keindahan sempurna, ia tdk siap menyedekahkannya.</div>
<div dir="ltr">
» Hatinya telah menikah dg dunia dan<br />
bercerai dari Rabb-Nya.</div>
<div dir="ltr">
--> Jika sudah demikian, masihkah punya<br />
keinginan mengoleksinya?</div>
<div dir="ltr">
-» Milikilah hijab syar'i seperlunya.</div>
<div dir="ltr">
-» Sederhanakanlah penampilan.</div>
<div dir="ltr">
-» Belilah yg harganya tdk terlalu jauh dg<br />
harga kain kafan.</div>
<div dir="ltr">
Oleh : Ustadz Kholid Syamhudi <br />
repost : hafizh muhammad</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00509597298233348347noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7787362921596164244.post-16609165570715009842016-09-28T00:19:00.001-07:002016-09-28T00:45:07.790-07:00Masa Lalu<p dir="ltr"><br>
*Tidak ada orang baik yang tanpa masa lalu, dan tidak ada orang jahat yang tidak punya masa depan*.</p>
<p dir="ltr">Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi lebih baik.</p>
<p dir="ltr">Sekelam apapun masa lalunya, dan seburuk apapun perangainya di masa lampau, masih ada kesempatan seseorang untuk berubah menjadi baik.</p>
<p dir="ltr">*Seseorang yang hampir membunuh Rasulullah pun makamnya kini terbaring di sebelah makam beliau. Dialah Umar bin Khattab.*</p>
<p dir="ltr">Kiranya tidak melihat seseorang dari masa lalunya. Seseorang yang pernah perang melawan agama Allah pun akhirnya menjadi pedang-nya Allah, yaitu : *Khalid bin Walid.*</p>
<p dir="ltr">*Jangan memandang seseorang dari status dan hartanya, karena sepatu emas fir'aun berada di neraka, sedangkan sandal jepit bilal bin rabah terdengar di syurga.*</p>
<p dir="ltr">*Intinya : "Janganlah memandang rendah seseorang karena masa lalu dan lingkungannya, karena bunga teratai tetap mekar cantik meski hidup di lumpur yang kotor*.</p>
<p dir="ltr">Semoga bermanfaat. <br>
Selamat beraktifitas, <br>
Barokallahu fiikum</p>
<p dir="ltr">_semangat,semangat_</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgV6TZTE0tMDqTJrS5AqrZhVi9atU5lNvJgiEhu5x2xFw1oPSChDyz0NVC63JAWYPxWv73EjZAro5BmfB7dGjy5o3HzoqQzov7773L83PUjHRE7-I1eLdkwKS44-g06IHCIoJgIo3VL7IRU/s1600/yogrt_20160915_202340_temp_1473945800150_-412465320.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgV6TZTE0tMDqTJrS5AqrZhVi9atU5lNvJgiEhu5x2xFw1oPSChDyz0NVC63JAWYPxWv73EjZAro5BmfB7dGjy5o3HzoqQzov7773L83PUjHRE7-I1eLdkwKS44-g06IHCIoJgIo3VL7IRU/s640/yogrt_20160915_202340_temp_1473945800150_-412465320.png"> </a> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4p_-aQicxmDiIitW1hv67OV5DBA8Pkv9o5tBaoHP8jNuVW_Svi7gtsZ10n1jAEtFkl6xpWJJB8PsELDi2dpXF3s20s2icxkbDzVWucb2tkNYpvraJPcBRhFLBnk-qxq1WXoh89EXjZumQ/s1600/FB_IMG_14746297360582060.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4p_-aQicxmDiIitW1hv67OV5DBA8Pkv9o5tBaoHP8jNuVW_Svi7gtsZ10n1jAEtFkl6xpWJJB8PsELDi2dpXF3s20s2icxkbDzVWucb2tkNYpvraJPcBRhFLBnk-qxq1WXoh89EXjZumQ/s640/FB_IMG_14746297360582060.jpg"> </a> </div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00509597298233348347noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7787362921596164244.post-76191117703495304472015-02-21T06:45:00.002-08:002015-02-21T06:45:20.105-08:00Love<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
Cinta itu tidak harus memberi kelembutan, kesenangan ataupun kemewahan kepada yang dicintai. cinta juga bisa terlihat menyakitkan. Tetapi satu hal yang pasti dalam cinta ialah memberi kebahagian. Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00509597298233348347noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7787362921596164244.post-67067913435332444902014-06-16T00:10:00.004-07:002014-06-16T00:15:18.334-07:00Ketika Mahluk - Mahluk Alay Mengeluh Di Wall Facebook, Dan Allah Menepisnya Di Dalam Al Qur'an.<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ketika Mahluk - Mahluk Alay Mengeluh
Di Wall Facebook,<br />
Dan Allah Menepisnya Di Dalam Al Qur'an.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-IPWzfaK9LMSpWME-PSANxA4IhbdY-owd0_jFIwVZP7Qg7YmsF5E62m5YI5oAsqdaZIExPZhnP5D3VhiWhHBdXyOqy2J3qNhJSAeXBJ0e08R673j88SX6uaMb0BtkBNO5sZUMEdjjVNDD/s1600/quran2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-IPWzfaK9LMSpWME-PSANxA4IhbdY-owd0_jFIwVZP7Qg7YmsF5E62m5YI5oAsqdaZIExPZhnP5D3VhiWhHBdXyOqy2J3qNhJSAeXBJ0e08R673j88SX6uaMb0BtkBNO5sZUMEdjjVNDD/s1600/quran2.png" height="248" width="320" /> </a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;">VS </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxrCJpAYBZUUpU6-g89TorbdIViuGRyUZsPV6yCM8n1nvlN07ns0-66OgIC5PeNdt5ywyaS9_nc186yaQnIHyI5OJpb9winZjmXcFwm-SAAG_KtP1Funac2SF3ogSU6p39GFo_85j7Xf9p/s1600/facebook-logo.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxrCJpAYBZUUpU6-g89TorbdIViuGRyUZsPV6yCM8n1nvlN07ns0-66OgIC5PeNdt5ywyaS9_nc186yaQnIHyI5OJpb9winZjmXcFwm-SAAG_KtP1Funac2SF3ogSU6p39GFo_85j7Xf9p/s1600/facebook-logo.jpeg" height="201" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Alay mengeluh : “Berat banget beban
gw, gak sanggup rasanya,, aaarrrgghhh…!!! ”<br />
Allah Berfirman : “AKU tidak membebani seseorang, melainkan sesuai kesanggupan.” </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(QS. Al-Baqarah : 286)</span><br />
<a name='more'></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Alay mengeluh : “Ah,.. gue cuma
orang biasa, mana mungkin bisa.....?”<br />
Allah Berfirman : “Jika AKU menghendaki, cukup Kuberkata “Jadi”, maka jadilah
(QS.<br />
Yaasiin ; 82)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Alay mengeluh : “Capek banget
gw....”<br />
Allah Berfirman : “...dan KAMI jadikan tidurmu untuk istirahat.” (QS.An-Naba:9)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Alay mengeluh : “Stressss nih....
Pusing...!”<br />
Allah Berfirman : “Hanya dengan mengingatku hati akan menjadi tenang”. (QS. Ar- Ro’d :28)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Alay mengeluh : “Yaaaahh... ini mah
semua bakal sia-sia..”<br />
Allah Berfirman :”Siapa yang mengerjakan kebaikan sebesar biji dzarah sekalipun,
niscaya ia akan melihat balasannya”. (QS. Al- Zalzalah:7)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Alay mengeluh : “Gile aje...gw
sendirian...gak ada seorangpun yang mau bantuin...pada sendiri2 woy”<br />
Allah Berfirman : “Berdoalah (mintalah) kepadaKU, niscaya Aku kabulkan
untukmu”.<br />
(QS. Al-Mukmin:60)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Alay mengeluh : “Duh...sedih banget
deh gw...hikks”<br />
Allah Berfirman : “La Tahzan, Innallaha Ma’ana. Janganlah kamu berduka cita
sesungguhnya Allah beserta kita:. (QS.At- Taubah :40)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jadi</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Masih ada
yg mau mengeluh di FB? BBM? dan<br />
didepan orang2..?? dibanding di depan-<br />
Nya??? think again....""</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">#FP: </span><span class="fwb fcg" data-ft="{"tn":"k"}">Pipik Dian Irawati Popon#</span></div>
<br />
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00509597298233348347noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7787362921596164244.post-15820472787567452652013-11-12T18:09:00.002-08:002013-11-12T18:10:03.707-08:00Pertemuan Putih Hitam<div style="text-align: justify;">
Pertemuan Putih Hitam Karya <span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}">Septi Wahyuni, merupakan salah satu cerpen yang sangat menarik buat anda baca. FLP lubuklinggau meloloskan cerpen ini untuk masuk nominasi di "Anugerah Cerpen Silampari 2013". Mau tahu alasan kenapa cerpen ini masuk nominasi, baca dulu ceritanya sekarang....</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsqxeRhdgVkYNxnsVDZHL8XUKr7vzTCpSzeoZn-L-O6cft0fLQSiWC9QD9qfciRP8uY1lfGj5-kJLshoYfWxphket1DNQcWLLI5v9vy9bhhncWb6G3l9sRUCLdtO9CRwz6DWvLVl_UGGVG/s1600/2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="294" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsqxeRhdgVkYNxnsVDZHL8XUKr7vzTCpSzeoZn-L-O6cft0fLQSiWC9QD9qfciRP8uY1lfGj5-kJLshoYfWxphket1DNQcWLLI5v9vy9bhhncWb6G3l9sRUCLdtO9CRwz6DWvLVl_UGGVG/s320/2.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}">Mentari
naik, kira-kira sepenggal kepala. Orang-orang hilir mudik melintas
jalan raya. Jalan aspal yang menjadi pusat penglihatanku, kini pudar
oleh daun waru kering yang jatuh melayang persis di hadapanku. Enta<span class="text_exposed_show">h
mengapa, aku begitu tertarik untuk mengambilnya, seakan ada kenangan
lama tersirat di dalamnya. Mungkin orang yang melihatku menganggap bahwa
diriku gila, tidak waras. Aku senyum-senyum sendiri memainkan tangkai
daun waru itu. Namun, senyum itu akhirnya lenyap oleh suara dari
seberang jalan. Suara yang seketika menghantam dadaku, menyobek nadiku.
</span></span><br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"><span class="text_exposed_show"> Tak butuh waktu lama, orang-orang langsung berdatangan
mengerubungi sumber suara itu. Mengerubungi sosok lelaki paruh baya yang
berlumur darah. Bibirnya pecah, tangan dan kakinya memar parah,
kepalanya terus mengeluarkan darah. Kutatap wajahnya dalam-dalam, wajah
yang tak asing lagi bagiku. Wajah yang akrab kusebut dengan Wajanam
alias wajah jahanam. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"><span class="text_exposed_show"> “Astogfirullahal‘adzim! Kasihan sekali
dia!! Vina, bawa saja lelaki itu ke rumahmu, sambari menunggu
keluarganya datang. Sebab, rumahmu yang paling dekat!” kata Bik Rum
penuh belas, tetanggaku yang berada di seberang jembatan kulon. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"><span class="text_exposed_show">
“Ke rumahku? Tidak! Aku tidak sudi menolong Wajanam ini! Biarkan
saja ia mati di tempat ini!” tukasku dengan mata berkaca-kaca. </span></span><br />
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"><span class="text_exposed_show">
“Wajanam? Kau kenal dengannya!? tanyanya lagi. Aku hanya terdiam.
Kedua tangan kusematkan di dada. Ada rasa menelusup yang mencoba
menghentikan detak jantungku. Aku tak kuasa.Tak berapa lama, aku
beranjak pergi meninggalkan kerumunan itu.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"><span class="text_exposed_show"> “Vina... Vina....!” teriak Bik Rum berusaha menghentikan langkahku.</span></span><br />
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"><span class="text_exposed_show">
Aku tak peduli. Aku terus berlari sekencang mungkin. Teriakkannya
tak sedikitpun kuindahkan. Kututup pintu rapat-rapat, kayu besar
kutelentangkan di belakangnya. Bulir air mata keluar dari kedua sudut
mataku. Basah. Wajanam itu, mengingatkanku pada peristiwa delapan tahun
yang lalu. Peristiwa yang membuatku menangis darah, membuatku pincang
seperti ini, membuat adikku meninggalkan diriku untuk selamanya, dan
membuat ibuku menetap di rumah sakit jiwa. Sungguh tragis!</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"><span class="text_exposed_show">
Kini, ia hadir di depanku! Apa yang harus kulakukan? Laporkan polisi?
Aku tak punya bukti. Atau kubunuh saja? Tidak, aku ingin ia merasakan
pedihnya hidup seperti yang dialami Ibu. Tapi, dosakah aku? Tak
pernahkah aku berbuat salah dan khilaf? Agh, entahlah.</span></span><br />
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"><span class="text_exposed_show"> Aku tak
mungkin menolong orang yang telah merenggut nyawa adikku, hingga ibuku
stres. Mungkin ini balasan dari yang Maha Tahu, Maha Berkehendak.
Meskipun belum setimpal dengan perbuatannya dahulu. Aku ingin ia hidup
tanpa tangan dan kaki yang normal. Dengan begitu, ia akan menderita
seumur hidupnya, lanjutku. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"><span class="text_exposed_show"> ***</span></span><br />
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"><span class="text_exposed_show"> Delapan tahun yang lalu,
saat aku masih duduk di bangku dua SD, hidup keluargaku dianugerahi
kebahagiaan. Indah. Lebih indah daripada pelangi di senja hari. Kasih
sayang dan keharmonisan selalu terpancarkan. Namun, setelah ayahku main
perempuan, semuanya lenyap. Aku ingat betul saat Ayah dan Ibu
bertengkar, hingga mengakibatkan Ayah minggat.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"><span class="text_exposed_show"> Dengan
kecepatan tinggi, Honda yang dikendarai Ayah menabrak sepedaku. Sepeda
yang sedang kutumpangi bersama Silvia, adikku. Sepeda yang selalu
mengantarkan ke mana pun aku pergi. Peristiwa ini yang membuatku
terpuruk, hidup sendiri dengan penuh kekurangan. Rumah beserta isinya
terjual demi pengobatan adikku. Namun, maut tak dapat terhentikan. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"><span class="text_exposed_show">
Rumah papan inilah yang menjadi tempat kuberlindung dari Panas
dan hujan. Setiap pagi aku pergi ke pasar. Bekerja sebagai buruh cuci
piring di rumah makan Mak Imah. Mata bengkak sisa menangis semalam
selalu terpasang di wajahku. Hingga orang-orang menganggap mataku sipit.
Aku hanya tersenyum kecil menanggapi anggapan mereka. Aku begitu
tertutup. Tak pernah bercerita tentang masalah yang kuhadapi kepada
siapapun, meskipun banyak orang bertanya tentang diriku, tentang
keluargaku, tentang hidupku. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"><span class="text_exposed_show"> Baru empat tahun ini aku mulai
meninggalkan kebiasaanku; menangis hingga fajar tiba. Aku mulai
melukiskan senyum dalam menjalani kenyataan hidup yang pahit ini. Karena
aku sadar, air mata tak dapat mengembalikan keluargaku, air mata tak
dapat mengubah hidupku seperti dahulu, tetapi malah membuatku semakin
terpuruk. Kini, Wajanam itu kembali dalam benakku. Bahkan ada di
hadapanku.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"><span class="text_exposed_show"> Suara ambulance. Ya, ambulance. Suara yang membuat
nadiku terhenti sesaat. Bulir-bulir air mata semakin deras membasahi
pipi. Kuintip dari celah jendela depan, orang-orang begitu sibuk
mengangkat Wajanam. Aku terkulai lemah. Ada rasa senang sekaligus iba
bersenandung dalam hati. Kuambil dompet kumuh berwarna cokelat dari
dalam kamar. Kupandang foto usang saat perayaan ulang tahunku. Foto yang
menggambarkan kebahagiaan di sana. Aku, Ayah , Ibu dan Silvia yang
masih dalam kandungan. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"><span class="text_exposed_show"> “Kau kini terbaring lemah. Meskipun
benci yang tertanam dalam hati ini berabad-abad lamanya, aku tetap tak
kuasa melihatmu seperti ini. Padahal, inilah saat yang kunanti-nantikan.
Melihatmu menderita. Rasanya tak sudi memanggilmu dengan sebutan Ayah,
tetapi bagaimanapun jua buruknya prilakumu, kau tetap Ayahku. Orang yang
membuahi rahim Ibu, hingga terlahirlah aku di dunia ini. Ayah...”
rintihku dengan menunjuk gambar lelaki dalam foto usang itu.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"><span class="text_exposed_show">
Aku duduk di dipan tua penuh duka. Masa lalu terputar lagi dalam kaset
memoriku. Kenangan indah bersama Ayah, Wajanam itu. Mungkin ini yang
dikatakan naluri seorang anak kepada orang tuanya. Rasa benci ini
akhirnya luluh oleh rasa iba, oleh rasa sayang yang sebenarnya tak
pernah hilang dalam lubuk hati.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"><span class="text_exposed_show"> ***</span></span><br />
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"><span class="text_exposed_show"> “Pak, lelaki yang
tadi dibawa ke mana ya? Ke rumah sakit mana?” tanyaku pada sesorang yang
ikut mengangkat Wajanam ke dalam ambulance. </span></span><br />
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"><span class="text_exposed_show"> “Hmm, kalau tidak salah dibawa ke rumah sakit Dr. Sobirin.”</span></span><br />
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"><span class="text_exposed_show"> “Ohh, terima kasih atas infonya, Pak!”</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"><span class="text_exposed_show">
Aku berjalan kecil, kemudian berhenti di rimbunya pepohonan untuk
menunggu angkot yang menuju rumah sakit Dr. Sobirin. Tak butuh waktu
lama, sebuah angkot berwarna kuning menghampiriku. Setibanya, aku
menguak informasi mengenai Wajanam itu. Dengan tergesa-gesa, akhirnya
aku tiba di ruang mawar, ruangan Wajanam dirawat. Ia belum tersadar.
Matanya terpejam. Kepalanya diperban, begitu pula tangan dan kakinya. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"><span class="text_exposed_show"> ***</span></span><br />
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"><span class="text_exposed_show">
Waktu silih berganti, seperti fajar berganti senja dan senja
berganti fajar lagi. Begitulah hidup ini. Ada pergantian, ada
perselisihan, perdamian, pertemuan, dan perpisahan. Ini kali pertamanya
aku mengkhawatirkan keadaan Ayah. Aku duduk persis di sampingnya,
memegang tangannya yang lemah, menatap wajahnya yang pucat pasi bagai
mayat hidup, membelai rambut yang dulu hitam kelam kini pudar olah uban.
Ayah, bagaimana hidup yang kau jalani selama delapan tahun terakhir
ini. Bahagiakah? Dukakah? </span></span><br />
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"><span class="text_exposed_show"> “Kreeeekt.....” terdengar suara
seseorang membuka pintu dari luar. Aku memandang ke arah pintu penuh
harap. Berharap seorang perawat datang mengantarkan makanan. Tetapi,
harapan tinggallah harapan. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"><span class="text_exposed_show"> “Ayah...” ucap bocah kecil yang
datang bersama seorang perempuan paruh baya dan pria yang kira-kira
berumur dua puluh tahun. Bocah itu langsung merangkul lelaki yang
terbaring di ranjang.</span></span><br />
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"><span class="text_exposed_show"> “Ayah?” gumamku. Seketika aku terkejut.
Hatiku bagaikan tertusuk jarum panjang hingga menembus ke luar. Dia
pasti perusak rumah tangga orang tuaku. Ingin rasanya aku membunuh dan
mencincangnya. Kuputuskan untuk pergi sesaat, membeli pisau atau golok
tajam untuk menebas lehernya. Tetapi perempuan itu menahanku keluar. Ia
mengajakku berbincang, kuikuti kemauannya. Sebab, aku tak ingin ia
curiga kepadaku. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"><span class="text_exposed_show"> ***</span></span><br />
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"><span class="text_exposed_show"> Langit suram bermalamkan dengan dingin
mengusik. Meski hujan telah berhenti menyiram keringnya jiwa yang sepi,
semerbit dingin masih tersisa. Di bawah pohon waru ini, aku mengakhiri
hidup. Aku tak sanggup hidup dengan bara api yang tak tahu arah, bahkan
salah arah. Ternyata, dulu Ibu adalah seorang perempuan penghibur yang
kemudian menikah dengan Ayah. Aku merasa malu pada diriku sendiri, juga
pada perempuan itu. Ibuku yang telah merebut Ayah darinya. Semoga Allah
mengampuni.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"><br /></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00509597298233348347noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7787362921596164244.post-85339212981791815232013-10-23T21:38:00.001-07:002015-02-21T06:46:58.872-08:00Kejayaan (motivasi)Kejayaan perlukan usaha, usaha perlukan masa. Sukses.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00509597298233348347noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7787362921596164244.post-16061237391871395712013-10-23T19:28:00.000-07:002015-02-21T06:48:02.605-08:00SemangatKu<div style="text-align: left;">
Inilah semangatku. Matahari akan ku Gapai. Semangat!!!.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00509597298233348347noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7787362921596164244.post-71693657380867643852013-10-21T22:00:00.003-07:002015-02-21T06:48:28.876-08:00Pesan Dalam Persahabatan (Persi Islam) (Update)<h2 class="post-title entry-title" itemprop="name">
<span style="font-size: small;"><span style="font-weight: normal;">Pesan Dalam Persahabatan (Persi Islam)<i> update.</i></span></span></h2>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<b></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Persahabatan antara seseorang dengan
orang lain bisa menjadi jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah, namun
sebaliknya bisa juga menjauhkan diri dari-Nya. Persahabatan adalah buah
dari kebaikan akhlaq, sedangkan perseteruan adalah buah dari buruknya
akhlaq. Kebaikan akhlaq adalah akar dari kasih sayang, sementara
keburukan akhlaq adalah akar dari kebencian, dengki, dan permusuhan.<br />
<a name='more'></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<b></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b> </b> Buah dari akhlaq adalah segala sesuatu yang bersifat terpuji dan hal
inilah yang dapat membawa kita ke surga. Dalam salah satu riwayat
disebutkan, “Sikap yang akan membawa banyak manusia masuk ke dalam surga
adalah taqwa kepada Allah dan berakhlaq mulia.” [HR. Bukhari Muslim
dari Abi Hamid]
<br />
<div class="entry" style="text-align: justify;">
Dalam hadits lainnya disebutkan,
“Sesuatu yang terberat dan pernah diletakkan dalam Mizan (timbangan
amal) adalah akhlaq yang mulia.” [HR. Abu Dawud dan Tirmidzi dari Abu
Darda radhiyallahu 'anhu]<br />
<br />
Pada saat persahabatan dilandasi oleh
cinta kepada Allah ‘Azza wa Jalla maka keutamaannya menjadi sangat
tinggi dan mulia. Dari Al-Quran kita bisa mengambil pelajaran,
“Sekiranya saja engkau belanjakan seluruh apa yang ada di bumi, niscaya
engkau tidak akan dapat menundukkan qalbu mereka. Akan tetapi hanya
Allah-lah yang mampu menyatukan qalbu mereka.” [QS. Al-Anfaal: 63] Dalam
Surat Ali-Imran 103 pun Allah melarang kita bercerai-berai dan
bertikai.<br />
<br />
“Sesungguhnya orang yang paling baik dekat
kedudukannya denganku diantara kalian adalah yang paling baik akhlaqnya dan
senantiasa bersikap tidak sombong kepada sesama. Orang-orang seperti itu termasuk
kelompok yang mencintai dan yang dicintai”.<br />
<br />
“Seorang mukmin adalah siapa yg gemar mengasihi dan dikasihi
oleh sesamanya. Tiada kebaikan di dalam diri seseorang yg tdk gemar
mengasihi.” [HR. Thabrani dr Jabir ibn
Abdullah.]<br />
<br />
“Siapa saja yang dikehendaki baik oleh
Allah, niscaya akan dikaruniai seorang sahabat yang soleh. jika ia sudah
lupa, maka sahabatnya yang soleh mengingatkannya. dan jika ia sedang sadar
maka sahabatnya yang soleh itu mau membantu menjaga serta mengawasinya.”
“Sesungguhnya Allah SWT berfirman pada hari berbangkit nanti,”Dimanakah
mereka yang saling mengasihi karena Aku? Pada hari ini tidak ada naungan kecuali
naunganKu. Aku akan melindungi mereka dalam naunganKu.” [HR. Muslim dari
Anas ibn Malik ra].<br />
<br />
“Pada saat seseorang berkunjung kepada
sahabatnya karena Allah SWT, maka Allah SWT akan mengirimkan malaikat
dengan
diam - diam kepadanya untuk menanyakan ‘Apa yang akan engkau lakukan?
‘Lalu ia
menjawab, ‘Aku mau mengunjungi saudaraku.’ Malaikat bertanya kembali,’
Apakah engkau ada keperluan? jawabnya, ‘Tidak ada.’ Malaikat
melanjutkan, ‘Apakah karena ia ada hubungan kerabat denganmu?’ Jawabnya
lagi,
‘Tidak.’ Sambung malaikat, ‘Apakah karena ia telah memberikan sesuatu
kepadamu?’ Jawabnya, ‘Tidak.’ Tanya malaikat kemudian, ‘Kalau begitu
karena
apa engkau mengunjunginya?’ ia menjawab,’Aku mengasihinya karena Allah
SWT..’Lalu malaikat berkata kepadanya,’Sesungguhnya Allah SWT mengutus
aku kepadamu untuk menyampaikan berita bahwa Dia mengasihimu seperti
engkau
mengasihinya, dan bahwa surga akan dianugerahkan kepadamu.” [HR. Muslim
dari Abu Hurairah ra]<br />
<br />
Rasulullah SAW bersabda, “Bersahabatlah
dengan orang yang dapat mengingatkan kalian kepada Allah SWT. yang kata-katanya
menambahkah amal kalian dan yang membangkitkan kegairahan sanubarimu untuk
beramal bagi kepentingan akhirat ketika kalian memandang mereka”<br />
<br />
Dalam menjalin persahabatan tidak semua
manusia cocok untuk dijadikan sahabat, “Manusia itu mengikuti kebiasaaan
sahabat dekatnya. Oleh karena itu, hendaklah salah seorang dari kalian
memikirkan siapa yang akan dijadikan sahabat” [HR. Abu Dawud dan Tirmidzi].</div>
<div class="entry" style="text-align: justify;">
<br />
Orang yang akan kita ikat dengan tali persahabatan harus memiliki 5 perkara
pada dirinya: </div>
<div class="entry" style="text-align: justify;">
1. Akal, </div>
<div class="entry" style="text-align: justify;">
2. Akhlaq yang baik, </div>
<div class="entry" style="text-align: justify;">
3. Bukan pengemar maksiat, </div>
<div class="entry" style="text-align: justify;">
4.
bukan ahli bid’ah, </div>
<div class="entry" style="text-align: justify;">
5. tidak bersikap haus dgn urusan dunia. </div>
<div class="entry" style="text-align: justify;">
<br />
Akal adalah
pokok, seseorang yang menggunakan akalnya memahami apa yang dilakukannya,
sementara yang tidak mnggunakannya tidak mengerti haq dan bathil. Al-Junaid
rahimahullah berkata:”Persahabatan dengan orang fasik yang brakhlaq baik lebih
aku sukai daripada persahabatan dengan orang terpelajar namun berakhlaq buruk..”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Alqamah al-Atharidi berwasiat kedua anak
laki- lakinya, “Wahai anakku, apabila engkau merasa perlu untuk bersahabat, maka
bersahabatlah dengan orang yang akan menyalamatkanmu jika engkau
menyelamatkannya, yang akan meningkatkan keindahan akhlaqmu jika engkau
bersahabat dengannya, yang akan membantumu ketika engkau berada dalam
kesulitan, apabila engkau mengulurkan tanganmu kepadanya, ia akan
mengulurkan tangannya kepadamu. Ia akan membantumu dalam perbuatan baik yang
engkau kerjakan. Ia akan menghilangkan keburukannmu apabila ia
melihatnya. Ia akan memberimu apabila engkau menginginkan sesuatu
darinya. Ia akan memulai pembicaraan denganmu ketika engkau hanya berdiam
diri. Ia akan menolongmu ketik bencana menimpa dan menyakitkanmu. Ia
akan mendukungmu dalam rencana perbuatan baikmu ia akan menyampaikan
perbedaan pendapatnya, dengan pendapatmu di tempat terhormat ketika
perbedaan pendapat diantara kalian suatu ketika muncul.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu
pernah berkata, “Sahabatmu yang sejati adalah siapa yang setia
bersamamu, yang rela menderita demi kebaikanmu, yang mendatangimu
apabila engkau ditimpa musibah dan yang bersedia berkorban demi
menolongmu. Abu Dzarr al-Ghiffari radhiyallahu ‘anhu berkata,
“Kesendirian lebih baik daripada sahabat yang berakhlaq buruk dan
sahabat yang berakhlaq baik lebih baik daripada kesendirian.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari semua paparan singkat di atas, dapatlah kita menarik beberapa hikmah penting]</div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Bersahabatlah atas dasar keimanan kepada Allah Ta’ala</li>
<li>Jadikan akhlaq mulia sebagai landasan pokok dalam menjalin persahabatan</li>
<li>Pilah dan pilihlah orang yang akan engkau jadikan sahabat</li>
<li>Karena kita tinggal di negeri yang mayoritas non-muslim, jika kita
berteman dengan orang kafir, berkelakukanlah dengan baik namun tanpa
mencintainya.Wallahu A’lam.#KMI-S# </li>
</ol>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00509597298233348347noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7787362921596164244.post-32963603764122006602013-10-20T19:04:00.001-07:002015-02-21T06:48:58.016-08:00Dengan Mengingat Allah, Hati kamu akan menjadi tenang.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00509597298233348347noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7787362921596164244.post-77890594317269118602013-10-20T18:54:00.002-07:002013-10-20T18:54:49.303-07:00Bersyukur adalah obat<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjitjU9IitqWChSNQr_tHAdJWq8PMfl2mlvqmX3NAuGhVVq_J3wex9lpyCpoGI_FaEBfZM3S6sTV9HmjTZGDaXQdvmk-kbLUE_cVQHsnA2PoiIKT1kIIn7f6-l_Dw4tPpIUktFiLcK2N5wc/s1600/1395259_560995233972870_2125261102_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="185" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjitjU9IitqWChSNQr_tHAdJWq8PMfl2mlvqmX3NAuGhVVq_J3wex9lpyCpoGI_FaEBfZM3S6sTV9HmjTZGDaXQdvmk-kbLUE_cVQHsnA2PoiIKT1kIIn7f6-l_Dw4tPpIUktFiLcK2N5wc/s400/1395259_560995233972870_2125261102_n.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Alkisah, ada seorang ibu muda yang sudah berhari-hari tidak makan,
hingga tubuhnya semakin kurus. Seorang tabib memeriksa denyut nadinya,
lalu berkata: “Anda memendam begitu banyak masalah dalam hati , sehingga
badan menjadi lemah.Karena sebenarnya Anda tidak memiliki penyakit yang
parah.”</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
Setelah mendengar
diagnosis sang tabib, ibu muda itu merasa sangat lega seperti terlepas
dari beban berat. Kemudian, ibu muda itu pun menceritakan semua
masalahnya pada sang tabib. Tabib pun bertanya, “Bagaimana perasaan
suami terhadap Anda?”</div>
<div style="text-align: justify;">
Si ibu muda menjawab dengan tersenyum,
“Sangat menyayangi saya.” Tabib bertanya lagi, “Apakah punya anak?”
Dengan penuh ceria si ibu muda menjawab, “Ada, seorang putri, sangat
pengertian….”</div>
<div style="text-align: justify;">
Sambil bertanya, sang tabib pun menuliskan sesuatu.
Setelah itu, ia memperlihatkan tulisannya di dua kertas pada si ibu
muda. Lembar yang satu bertuliskan masalah si ibu muda, dan lembaran
yang lain berisikan sukacita si ibu muda.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian, sang tabib
berkata pada si ibu muda, “Kedua kertas ini adalah resep obat untuk
penyakit Anda, selama ini Anda mencatat semua masalah yang Anda hadapi,
dan melupakan sukacita di sekitar Anda.”Inilah pangkal persoalannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sambil berkata begitu, sang tabib menyuruh muridnya membawakan sebaskom
air dan tinta. Setelah itu, sang tabib meneteskan tinta hitam ke dalam
air yang jernih. Terlihat warna hijau muda dari tetesan tinta yang mulai
menyebar ke seluruh permukaan air.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam sekejap, tinta itu tak
terlihat lagi. Sang tabib berkata lagi, “Ketika tinta hitam masuk ke
dalam air, warnanya akan memudar. Bukankah kehidupan kita juga begitu?”</div>
<div style="text-align: justify;">
Sering kali beban penderitaan yang begitu berat kita rasakan,
dikarenakan diri kita sendiri yang terlalu terpaku pada masalah-masalah
yang ada dan melupakan sukacita yang ada di sekitar kita. Cobalah
belajar untuk mencampurkan sedikit demi sedikit penderitaan pada air
kehidupan yang jernih, luas, dan berisi sukacita . Dengan begitu, beban
hidup kita akan terasa lebih ringan. Intinya di balik penderitaan yang
menimpa masih banyak nikmat Allah yang kita rasakan. Maka bersyukur dan
ingatlah nikmat Allah itu,niscaya kebahagiaan akan menjadi milik
kita.Insya Allah.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00509597298233348347noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7787362921596164244.post-76396638324530121932013-10-18T20:08:00.002-07:002015-02-21T06:49:33.390-08:00Menegur jangan sampai menghina<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaXpYn2MMabkyewfTBV6zXqG1_Bx2ohtE49fFYwAshnQ0o6cA5hfKA0UNg8KlF_0JCXr90xA2p2l5s71It6kZ9xGYRV8K5ITtjT5ANvATQ0IJCibmwYeaL0p1IUbH47JbAKDu2c0fuXtbB/s1600/3.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaXpYn2MMabkyewfTBV6zXqG1_Bx2ohtE49fFYwAshnQ0o6cA5hfKA0UNg8KlF_0JCXr90xA2p2l5s71It6kZ9xGYRV8K5ITtjT5ANvATQ0IJCibmwYeaL0p1IUbH47JbAKDu2c0fuXtbB/s400/3.gif" height="300" width="400" /></a></div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00509597298233348347noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7787362921596164244.post-40268897535660673792013-10-18T08:04:00.001-07:002015-02-21T06:49:49.864-08:00I Love Allah <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00509597298233348347noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7787362921596164244.post-62393461735339090002013-10-18T00:41:00.001-07:002013-10-18T00:41:32.912-07:00Animasi Ledakan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVRgCdZ-_KufWdroy2RNERJLyvSpoWgItNStrAzuI-8nC7NjynAioBFfsohxHgyeY0hx2k7-I0OKbJ2VMePIDFr6cPsloo6_Jc8Fva_W3Ky0ivAb7HHlE3cTdeDmQNavulAQ1Lu_CgZNT8/s1600/one.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVRgCdZ-_KufWdroy2RNERJLyvSpoWgItNStrAzuI-8nC7NjynAioBFfsohxHgyeY0hx2k7-I0OKbJ2VMePIDFr6cPsloo6_Jc8Fva_W3Ky0ivAb7HHlE3cTdeDmQNavulAQ1Lu_CgZNT8/s320/one.gif" /></a></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00509597298233348347noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7787362921596164244.post-51623314412969991642013-10-16T21:36:00.002-07:002015-02-21T06:50:35.239-08:00Kata - kata mutiara (1)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
Harga kebaikan manusia adalah diukur menurut apa yang telah diperbuatnya (Ali Bin Abi Thalib ra).</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00509597298233348347noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7787362921596164244.post-19317172081438173902013-10-13T20:52:00.002-07:002015-02-21T06:52:09.980-08:00Tanda Sujud dalam Al-Quran<span style="font-family: verdana; font-size: x-small;"></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: verdana; font-size: x-small;"></span></div>
<span style="font-family: verdana; font-size: x-small;"><br />Bekas
tanda sujud pada wajah memang disebut-sebut di dalam Al-Quran, yaitu
ketika Allah SWT bercerita tentang sifat penampilan para shahabat beliau
yang kelihatan dari tanda-tanda bekas sujud. </span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;"><br />Silahkan simak ayat berikut ini :<br /> </span><br />
<span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">
</span>
<br />
<div style="text-align: right;">
<span style="font-family: verdana; font-size: x-small;"><span style="font-family: Traditional Arabic; font-size: large;">مُّحَمَّدٌ
رَّسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاء عَلَى
الْكُفَّارِ رُحَمَاء بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا
يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِّنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا سِيمَاهُمْ فِي
وُجُوهِهِم مِّنْ أَثَرِ السُّجُودِ ذَلِكَ مَثَلُهُمْ فِي
التَّوْرَاةِ وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنجِيلِ</span></span></div>
<span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">
<br /><span style="font-style: italic;">Muhammad itu adalah utusan Allah
dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap
orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat
mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya. <span style="font-weight: bold;">Tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud </span>. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil.</span> (QS. Al-Fath : 29)<br /><br />Bahkan
ayat ini juga menyebutkan bahwa tanda bekas sujud itu bukan hanya
diceritakan di dalam Al-Quran saja, bahkan di dalam kitab suci samawi
sebelumnya seperti Taurat dan Injil, juga ada disebutkan. Intinya
begitulah ciri penampilan para shahabat Rasulullah SAW.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Tafsir Bekas Sujud</span><br />Yang
jadi polemik kemudian adalah seperti apakah yang dimaksud dengan
tanda-tanda bekas sujud itu? Seperti apa wujud fisiknya? Dan apakah
tanda itu untuk di dunia ini ataukah untuk nanti di akhirat?<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Pendapat Pertama </span><br />Sebagian
orang ada yang berpandangan bahwa tanda bekas sujud yang dimaksud di
dalam Al-Quran tidak lain adalah warna hitam di dahi, seperti yang anda
ceritakan itu. Oleh karena itu maka tanda itu merupakan kemuliaan dan
anugerah dari Allah SWT, sehingga haram atau minimal makruh untuk
dihapuskan begitu saja.<br /><br />Apalagi alasannya hanya sekedar merasa
malu dan tidak percaya diri karena ada noda kehitaman. Bagi mereka,
punya bekas noda hitam di dahi justru malah bangga, karena menandakan
bahwa dirinya adalah calon penghuni surga, setidaknya dikenal sebagai
orang yang rajin shalat dan suka bersujud di hadapan Allah SWT.<br /><br />Padahal
sebenarnya tanda hitam itu secara teknis mudah diperoleh tanpa harus
tanpa harus terlalu sering bersujud. Bila berat menekan berat badan di
bagian dahi ketika sujud, maka pasti akan ada noda kehitaman sebagai
bekas dari sujud.<br /><br />Di luar sujud, embuat noda kehitaman di dahi itu bisa saja dilakukan, karena memang ada banyak cara lain yang bisa dilakukan. <br /><br />Dan
sebaliknya, orang yang sering sujud serta lama sujudnya, bisa saja
tidak mendapatkan bekas noda kehitaman. Asalkan tidak menekan dahinya ke
tanah. Berat tubuh tidak ditumpukan pada dahi atau wajah ketika sujud,
tetapi di bagi kepada tujuh anggota badan, yaitu kedua tangan, kedua
lutut dan kedua kaki. <br /><br />Lucunya, saya sering menyaksikan banyak
kalangan anak muda yang secara sengaja berusaha agar dahinya jadi hitam.
Caranya ya itu tadi, kalau sujud diperlama dan wajahnya ditekan
kuat-kuat ke tanah ketika sujud. Hal itu dilakukan berulang-ulang,
sehingga lama kelamaan dahinya berubah jadi hitam. Barangkali mereka
termasuk penganut pendapat ini, <span style="font-style: italic;">wallahua'lam.</span><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Pendapat Kedua</span><br />Namun
sebagian kalangan kurang sependapat dengan pendapat di atas. Bagi
mereka, tanda-tanda bekas sujud itu bukanlah dahi yang berwarna hitam
itu, namun tanda itu adanya nanti di akhirat. Dan wujudnya pun bukan
noda berwana hitam, melainkan justru cahaya putih berwarna terang
benderang. <br /><br />Cahaya putih itu yang nantinya akan membedakan mana
orang yang akan diselamatkan dari neraka dan mana yang tidak. Begitulah
bunyi nash yang kita dapatkan dari masalah tanda bekas sujud. Rasulullah
SAW bersabda : <br /><br />
</span><br />
<div style="text-align: right;">
<span style="font-family: verdana; font-size: x-small;"><span style="font-size: medium;">حتى إذا أراد الله رحمة من
أراد من أهل النار أمر الله الملائكة أن يخرجوا من كان يعبد الله،
فيخرجونهم ويعرفونهم بآثار السجود، وحرم الله على النار أن تأكل أثر السجود</span></span></div>
<span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">
<br /><span style="font-style: italic;">Ketika Allah menghendaki untuk
memberi rahmat kepada yang dikehendakinya dari penghuni neraka, maka
Allah memerintahkan para malaikat untuk mengeluarkan mereka yang pernah
menyembah Allah. Dan mereka itu dikenali dari bekas-bekas tanda sujud.
Karena Allah SWT mengharamkan bagi api untuk memakan bekas sujud.</span> (HR. Bukhari)<br />
Selain itu, tanda cahaya putih itu juga untuk mengenali mana umat
Nabi Muhammad SAW dan mana yang bukan. Di dalam hadits lain Rasulullah
SAW bersabda :<br />
<span style="font-style: italic;">"Tidak ada seorang pun dari umatku
kecuali aku mengenalnya pada hari kiamat kelak." Para shahabat bertanya,
"Ya Rasulallah, bagaimana anda mengenali mereka di tengah banyaknya
makhluk?" Beliau menjawab, "Tidakkah kamu lihat, jika di antara
sekumpulan kuda yang berwarna hitam terdapat seekor kuda yang berwarna
putih di dahi dan kakinya? Bukankah kamu dapat mengenalinya?" "Ya",
jawab shahabat. "Sesungguhnya pada hari itu umatku <span style="font-weight: bold;">memancarkan cahaya putih dari wajahnya bekas sujud </span>dan bekas air wudhu'</span>. (HR Ahmad dan Tirmizy)<br />
Dan bagi pendukung pendapat kedua ini, tanda hitam pada dahi sekarang
di dunia ini bukan tanda bekas sujud sebagaimana yang dimaksud di dalam
dalil-dalil di atas. Sebab secara teknis disebutkan bahwa bentuknya
bukan noda kehitaman, melainkan cahaya putih yang terang benderang untuk
dapat dibedakan dengan yang lain. Dan noda itu tidak sama dengan cahaya
putih, malah justru berlawanan.<br />
Dengan demikian dalam pandangan kelompok kedua ini, tidak ada
hubungannya antara noda hitam di dunia ini dengan cahaya terang pada
wajah di akhirat nanti. Jadi boleh-boleh saja hukumnya kalau mau
dihapus, karena memang kalau kita periksa dalil-dalilnya secara cermat,
akan kita pastikan bahwa tidak ada isyarat yang melarang hal itu. <br />
Malah noda hitam itu kalau keliru cara menyikapinya bisa menjadi
lahan untuk riya' atau sombong. Seolah-olah kita pamer kepada
orang-orang bahwa saya inilah calon penghuni surga, lihatlah dahiku yang
hitam ini, dahi ini jadi bukti bahwa saya rajin shalat dan suka
bersujud. Wah, kalau sudah demikian, rusak pula niat ibadah kita kepada
Allah gara-gara riya'. <br />
Bukankah Allah SWT telah mengingatkan bahwa orang yang shalatnya itu untuk tujuan riya' malah akan celaka?<br />
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: medium;"> فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ الَّذِينَ هُمْ عَن صَلاَتِهِمْ سَاهُونَ الَّذِينَ هُمْ يُرَاؤُونَ وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ </span></div>
<span style="font-style: italic;">Maka celakalah orang yang shalat,
yaitu mereka yang lalai dari mengerjakan shalat, serta mereka yang riya'
dan tidak mau memberi bantuan dengan yang berguna.</span> (QS. Al-Ma'un : 4-7)<br />
Semoga kita semua mendapatkan tanda-tanda bekas sujud di akhirat nanti dan dilindungi Allah SDWT dari noda riya' dan sombong. <br />
<span style="font-style: italic;">Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,</span></span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00509597298233348347noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7787362921596164244.post-66977900393533254082013-10-13T09:09:00.001-07:002013-10-13T09:09:47.488-07:00Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcc3Href4n0PJWc3IPLBnbRPAtroQRi2hEmSSbq9ea2INzJsaAhJoG1rBBBTgt5vjj0hJzXi8uG0Uzb_2V-N6EyYtX8w65AxOdJbKtzunhTgDW_7yanvCAv9ygD3KH_SZ-2GyPy7QiOTIM/s1600/1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcc3Href4n0PJWc3IPLBnbRPAtroQRi2hEmSSbq9ea2INzJsaAhJoG1rBBBTgt5vjj0hJzXi8uG0Uzb_2V-N6EyYtX8w65AxOdJbKtzunhTgDW_7yanvCAv9ygD3KH_SZ-2GyPy7QiOTIM/s320/1.jpg" width="240" /></a></div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00509597298233348347noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7787362921596164244.post-633265702455533892013-10-09T22:11:00.002-07:002015-02-21T06:52:44.777-08:00Tidur Siang yang berpahala / Sunnah Qailulah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Kebiaasaan yang mungkin kita lakukan ini adalah sunnah Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i>, insyaAllah kita akan mendapat pahala jika kita meniatkannya. <b>Adapun jika sekedar kebiasaan saja maka tidak berpahala. </b>Inilah
pentingnya ilmu, jika kita tidak mengetahui hal ini, maka tidur siang
kita hanya semata-mata karena kebiasaan saja dan tidak mendapat pahala.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"></span></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Selain itu tidur/istirahat siang (qailulah) juga termasuk kebiasaan
yang menyehatkan asalkan tidak berlebihan, akan menyegarkan badan dan
membantu kita untuk bangun shalat malam.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="text-decoration: underline;">Qailulah tidak harus tidur, istirahat siang termasuk qailulah</span></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Dalam Kamus <i>Lisanul Arab</i> dijelaskan makna <i>qailulah</i> secara bahasa,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div dir="RTL" style="font-family: Traditional Arabic; line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">القيلولة نومة نصف النهار</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><i>“Qailulah adalah tidur pada pertengahan siang”<a href="http://muslimafiyah.com/tiduristirahat-siang-qailulah-sehat-dan-sunnah.html#_ftn1" title=""><b>[1]</b></a></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Karena diterjemahkan <i>qailulah</i> dengan “tidur siang” maka banyak yang menyangka <i>qailulah</i> mesti harus tidur. Yang benar, <i>qailulah</i> tidak mesti harus tidur, istirahat pada siang hari sudah termasuk <i>qailulah</i>.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Ash-Shan’ani <i>rahimahullah</i> berkata,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div dir="RTL" style="font-family: Traditional Arabic; line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">والقيلولة: الاستراحة نصف النهار، وإن لم يكن معها نوم</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><i>“Qailulah adalah istirahat pada pertengahan siang <b>walaupun tidak tidur.”<a href="http://muslimafiyah.com/tiduristirahat-siang-qailulah-sehat-dan-sunnah.html#_ftn2" title=""><b>[2]</b></a></b></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="text-decoration: underline;">Kapan Waktu qailulah</span></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Terdapat ikhtilaf ulama kapan waktu <i>qailulah</i>, apakah sebelum dzuhur atau sesudah dzuhur atau keduanya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Syarbini <i>rahimahullah</i> berkata,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div dir="RTL" style="font-family: Traditional Arabic; line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">هي النوم قبل الزوال</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><i>“tidur sebelum zawal (waktu dzhur)”</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Al-Munawi <i>rahimahullah</i> berkata,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div dir="RTL" style="font-family: Traditional Arabic; line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">القيلولة: النوم وسط النهار عند الزوال وما قاربه من قبل أو بعد</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><i>“Qailulah adalah tidur di pertengahan siang ketika zawal atau mendekati waktu zawal sebelum atau sesudahnya.”</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Al-Badri Al-Aini berkata,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div dir="RTL" style="font-family: Traditional Arabic; line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">القيلولة معناها النوم في الظهيرة</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><i>“Qailulah maknanya: tidur di waktu dhuzur (petengahan siang).”<a href="http://muslimafiyah.com/tiduristirahat-siang-qailulah-sehat-dan-sunnah.html#_ftn3" title=""><b>[3]</b></a></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b>Dan yang rajih adalah qailulah itu waktunya setelah zawal (dzuhur)</b> sebagaimana hadits.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div dir="RTL" style="font-family: Traditional Arabic; line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">عن سهل بن سعد رضي الله عنه قال: ما كنا نقيل ولا نتغذى إلا بعد الجمعة في عهد النبي صلى الله عليه وسلم. واللفظ لمسلم.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Dari Sahl bin Sa’ad <i>radhiallahu ‘anhu</i> berkata,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><i>“kami (dahulunya) tidaklah melakukan qailulah dan makan kecuali <b>setelah shalat jumat</b> di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.”<a href="http://muslimafiyah.com/tiduristirahat-siang-qailulah-sehat-dan-sunnah.html#_ftn4" title=""><b>[4]</b></a></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Anas bin Malik <i>radhiallahu ‘anhu</i> berkata,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div dir="RTL" style="font-family: Traditional Arabic; line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">كَانُوا يُجَمِّعُوْنَ ثُمَّ يَقِيْلُوْنَ</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><i>“Mereka (para sahabat) dulu biasa melaksanakan shalat Jum’at,<b> kemudian istirahat siang </b>( <b>qailulah)</b>.”</i> <a href="http://muslimafiyah.com/tiduristirahat-siang-qailulah-sehat-dan-sunnah.html#_ftn5" title="">[5]</a></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="text-decoration: underline;">Sunnah qailulah</span></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Tidur siang disebutkan dalam Al-Quran. Allah <i>Ta’ala</i> berfirman,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div dir="RTL" style="font-family: Traditional Arabic; line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">وَمِنْ
آَيَاتِهِ مَنَامُكُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَابْتِغَاؤُكُمْ مِنْ
فَضْلِهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَاتٍ لِقَوْمٍ يَسْمَعُونَ</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">“<i>Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah <b>tidurmu di waktu malam dan siang hari</b>
dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya.Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang
mendengarkan</i>” (Ar-Ruum :23)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Demikian juga diperintahkan oleh Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam, </i>beliau bersabda,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div dir="RTL" style="font-family: Traditional Arabic; line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">قِيْلُوا فَإِنَّ الشَّيَاطِيْنَ لاَ تَقِيْلُ</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><i>“<b>Qailulah-lah (istirahat sianglah) kalian</b>, sesungguhnya setan-setan itu tidak pernah istirahat siang.”</i> <a href="http://muslimafiyah.com/tiduristirahat-siang-qailulah-sehat-dan-sunnah.html#_ftn6" title="">[6]</a></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Demikian juga perbuatan para sahabat.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div dir="RTL" style="font-family: Traditional Arabic; line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">رُبَّمَا
قَعَدَ عَلَى بَابِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رِجَالٌ مِنْ قُرَيْشٍ، فَإِذَا
فَاءَ الْفَيْءُ قَالَ: قُوْمُوا فَمَا بَقِيَ فَهُوَ لِلشَّيْطَانِ. ثُمَّ
لاَ يَمُرُّ عَلَى أَحَدٍ إِلاَّ أَقَامَهُ</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><i>“Pernah suatu ketika ada orang-orang Quraisy yang duduk di depan pintu Ibnu Mas’ud. Ketika tengah hari, Ibnu Mas’ud mengatakan, <b>“Bangkitlah kalian (untuk istirahat siang)</b>, Yang tertinggal hanyalah bagian untuk setan.” Kemudian tidaklah Umar melewati seorang pun kecuali menyuruhnya bangkit.”<a href="http://muslimafiyah.com/tiduristirahat-siang-qailulah-sehat-dan-sunnah.html#_ftn7" title=""><b>[7]</b></a></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Di riwayat yang lain,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div dir="RTL" style="font-family: Traditional Arabic; line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">كَانَ
عُمَرُ z يَمُرُّ بِنَا نِصْفَ النَّهَارِ –أَوْ قَرِيْبًا مِنْهُ –
فَيَقُوْلُ: قُوْمُوا فَقِيْلُوا، فَمَا بَقِيَ فَلِلشَّيْطَانِ</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><i>“Dahulunya ’Umar bila melewati kami pada tengah hari atau mendekati tengah hari mengatakan, “<b>Bangkitlah kalian! Istirahat sianglah!</b> Yang tertinggal menjadi bagian untuk setan.”<a href="http://muslimafiyah.com/tiduristirahat-siang-qailulah-sehat-dan-sunnah.html#_ftn8" title=""><b>[8]</b></a></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Al-Khalal berkata,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div dir="RTL" style="font-family: Traditional Arabic; line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">قال الخلال استحباب القائلة نصف النهار قال عبد الله كان أبي ينام نصف النهار شتاء كان أو صيفا لا يدعها</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><i>“<b>Disunnahkan qailulah pada pertengahan siang</b>, Abdullah (bin Ahmad) berkata, “Ayahku tidur siang pada musim panas dan dingin, ia tidak meninggalkannya.”<a href="http://muslimafiyah.com/tiduristirahat-siang-qailulah-sehat-dan-sunnah.html#_ftn9" title=""><b>[9]</b></a></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="text-decoration: underline;">Manfaat tidur siang</span></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Tidur siang sangat bermanfaat dan terasa bagi mereka yang terbiasa.
Terasa segar jika bangun dari tidur siang yang walaupun sebentar tetapi
berkualitas.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Berikut manfaat tidur siang bagi kesehatan:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b>1. Meningkatkan daya ingat</b><br />
Sebuah penelitian tahun 2008 menemukan bahwa tidur siang selama 45 menit
bisa membantu meningkatkan daya ingat. Peningkatan ini terjadi dalam
fase slow-wave sleep atau tidur gelombang pendek sebagaimana biasa
terjadi saat tidur siang.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Peningkatan aktivitas otak saat sedang tidur juga diyakini bermanfaat
untuk mempelajari bahasa asing. Kata-kata atau istilah baru akan lebih
mudah diingat jika sering diperdengarkan saat sedang tidur.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b>2. Meningkatkan produktivitas</b><br />
Tidur siang dapat melindungi otak dari pengolahan informasi yang terjadi
secara berlebihan dan membantu mengkonsolidasikan informasi yang baru
dipelajari. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan konsentrasi dan
produktifitas di tempat kerja. Bahkan penelitian sebelumnya menemukan
tidur siang dapat menurunkan tekanan darah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b>3. Mengobati insomnia</b><br />
Penelitian telah menemukan bahwa orang yang tidur siang selama 15 menit
merasa lebih waspada dan kurang mengantuk, bahkan ketika malam hari
sebelumnya kurang tidur.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Efeknya memang bisa bervariasi pada setiap individu, namun sebuah
penelitian tahun 2011 menegaskan tidur siang membuat penderita insomnia
jadi lebih bugar karena total waktu istirahatnya jadi lebih panjang.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b>4. Menurunkan stres</b><br />
Ingin memotong hormon stres kortisol sebanyak separuh? Penelitian
menunjukkan bahwa hormon stres secara dramatis mengalami penurunan
setelah tidur siang, terutama jika semalam tidurnya kurang begitu
nyenyak.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Sebuah penelitian di Jerman menemukan bahwa ketika sekelompok pilot
tidur kurang dari 7 jam semalam sebelum bertugas, kadar kortisolnya
meningkat secara signifikan dan bertahan selama 2 hari. Namun ketika
berhasil tidur siang barang sebentar, kadar kortisol berkurang
separuhnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b>5. Mencegah penyakit jantung</b><br />
Tidur siang yang pendek selama 20-40 menit bisa mengurangi risiko
penyakit kardiovaskular seperti jantung dan stroke. Kesimpulan ini
berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti Yunani.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Peneliti menemukan bahwa orang yang setidaknya tidur siang 30 menit
selama 3 kali dalam seminggu dapat menurunkan risiko penyakit
kardiovaskular sebesar 37 persen. Menurut penelitian ini, tidur siang
yang sehat sebaiknya dilakukan antara pukul 1-3 siang selama tak lebih
dari 45 menit. Jika berlebih, justru menyebabkan terbangun dengan
‘kepala berat’.<a href="http://muslimafiyah.com/tiduristirahat-siang-qailulah-sehat-dan-sunnah.html#_ftn10" title="">[10]</a></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Demikian, semoga bermanfaat.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><i>Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat, wa
shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.</i></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00509597298233348347noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7787362921596164244.post-46741824673648616492013-10-08T07:54:00.000-07:002015-02-21T06:53:34.094-08:009 Waktu Mustajab Nasihatkan Anak-Anak <h3 class="post-title entry-title" itemprop="name">
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div dir="ltr" style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sangat sesuai untuk ibubapa yang mempunyai anak terutama yang sedang membesar dan memerlukan banyak bimbingan serta tunjuk ajar.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sembilan waktu mustajab untuk ibu bapa nasihat anak walaupun hanya untuk seminit :<br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1-Sebelum anak tidur.</b><br />
<b>2-Ketika anak sedang tidur (bisikkan di telinga).</b><br />
<b>3-Selepas anak bangun tidur.</b><br />
<b>4-Selepas anak mandi.</b><br />
<b>5-Selepas anak solat.</b><br />
<b>6-Selepas anak membaca al-Quran.</b><br />
<b>7-Selepas anak berdoa.</b><br />
<b>8-Selepas anak beriadah.</b><br />
<b>9-Ketika emosi anak terangsang (contohnya selepas memarahi anak).</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Ayat al-Quran yang digalakkan untuk diamalkan :</div>
<div style="text-align: justify;">
Surah al-Baqarah (apabila dibaca pada satu malam, selama tiga malam syaitan tidak masuk ke dalam rumah).</div>
<div style="text-align: justify;">
Surah al-Nahl, ayat 97 (amalan untuk mencapai kebahagiaan). Firman Allah
yang bermaksud: “Sesiapa yang beramal salih, daripada lelaki atau
wanita, sedangkan dia beriman, maka sesungguhnya Kami akan
menghidupkannya dengan kehidupan yang baik dan sesungguhnya Kami akan
membalas mereka, dengan memberikan pahala yang lebih baik daripada apa
yang mereka kerjakan.”</div>
<div style="text-align: justify;">
Ayat akhir surah at-Taubah (baca 7 kali selepas solat fardu untuk
mengharap pertolongan Allah). Firman Allah yang bermaksud: “Jika mereka
berpaling, maka katakanlah (wahai Muhammad): Cukuplah Allah bagiku (yang
menolong dan memeliharaku), tiada Tuhan (yang berhak disembah)
melainkan Dia. Kepada-Nya aku berserah diri dan Dialah yang memiliki
‘Arasy yang agung.”</div>
<div style="text-align: justify;">
Insyallah….Wallahualam.(Mustaqimah)</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00509597298233348347noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7787362921596164244.post-74927040707862347672013-10-08T07:12:00.003-07:002015-02-21T06:54:13.932-08:00Berjihad di sisi Ayah Ibu<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<br />
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}">Abu Ya'la & Thabrani meriwayatkan dari Anas, ia berkata: Seorang
lelaki datang kpd Rasul Shallallahu `alaihi Wa Sallam lalu berkata ...<br /> <br /> "Sesungguhnya aku ingin <span class="text_exposed_show">sekali berjihad, namun aku tak mampu melakukannya" kata seorang lelaki kpd Rasul Shallallahu `alaihi Wa Sallam<br /> </span></span><br />
<a name='more'></a><br />
"Apakah salah seorang dari orang tuamu ada yg masih hidup?" tanya
Rasul Shallallahu `alaihi Wa Sallam kpd lelaki yang mendatanginya itu.<br />
<br />
"Ibuku masih hidup," Jawab lelaki itu. Rasul Shallallahu `alaihi Wa
Sallam berkata, "Sambutlah Allah dgn cara berbakti kpd ibumu, ...<br />
<br />
"Ketika engkau berbakti kpd orang tua, maka engkau adalah seorang
Haji, Mu'tamir, dan Mujahid" lanjut Rasul Shallallahu `alaihi Wa Sallam<br />
<br />
. Hadits lain, Ibnu Abbas berkata: Ketika Rasul Shallallahu `alaihi
WaSallam ada di kota Al-Siqayah, seorang wanita bersama anak lelaki ...<br />
<br />
Wanita itu datang & berkata kpd Rasul Shallallahu `alaihi Wa
Sallam: "Sesungguhnya putraku ini ingin berperang, namun aku
melarangnya."<br />
<br />
"Jgn kau tinggalkan ibumu hingga ia memberi
izin atau kematian menjemputnya, krn pahalanya lebih besar" Sabda
Rasulullah SAW<br />
<br />
Dlm riwayat lain: Seorang lelaki &
ibunya datang kpd Rasul Shallallahu `alaihi Wa Sallam krn ia ingin
berjihad, tapi sang ibu melarang …<br />
<br />
Rasul Shallallahu
`alaihi Wa Sallam berkata "Keputusan di tangan ibumu, krn sungguh
pahalamu berada di sisinya sepadan dgn pahala jihad"<br />
<br />
Abu Ya'la meriwayatkan dari Nu'aim, budak Umi Salamah, ia berkata: Suatu hari Ibnu Umar pergi berhaji dan ketika ia berada di antara Mekah dan Madinah, ia mendatangi sebuah pohon. Ia pun memperhatikan pohon itu dan duduk di bawahnya.<br />
<br />
Lalu ia berkata, "Suatu ketika aku pernah melihat Rasul Shallallahu
`alaihi Wa Sallam ada di bawah pohon ini, tiba2 ada pemuda berdiri di depan beliau dan berkata, "Wahai Rasul, sesungguhnya aku datang untuk berjihad bersamamu di jalan Allah Swt. agar aku mendapat ridha-Nya dan rumah di akhirat." Rasulullah bertanya "Apakah salah satu dari orang tuamu masih hidup?"<br />
<br />
"Benar" jawabnya. "Maka pulanglah dan berbaktilah kepada keduanya."
sabda Rasul Shallallahu `alaihi Wa Sallam dengan tenang.<br />
<br />
Subhanallah.. Pahala berbakti kepada kedua orang tua kita setara dengan
pahala jihad. Semoga kita bisa mengamalkannya. aamiin ya Rabb.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00509597298233348347noreply@blogger.com0