Sebuah kisah yang menceritakan perjumpaa antara Rasulullah
SAW (Pemimpin Mahluk di Syurga) Dengan Iblis terlaknak (Pemimpin Mahluk Neraka).(Sambungan dari Part.1)
"Seorang pemuda yang bertakwa dimana ia mencurahkan
dirinya hanya kepada Allah SWT ", jawab iblis.
"Siapa lagi?" tanya Rasulullah SAW.
"Orang alim yang wara' (menjaga diri dari syubhat) lagi
sabar," jawab iblis.
"Siapa lagi?" tanya Rasulullah SAW.
"Orang yang senantiasa melanggengkan kesucian dari tiga
kotoran (hadats besar, kecil, dan najis)", tutur iblis.
"Siapa lagi?", tanya Rasulullah SAW.
"Orang fakir yang senantiasa bersabar, yang tidak pernah
menuturkan kefakirannya kepada siapapun dan juga tidak pernah mengeluhkan
penderitaan yang dialaminya," jawab iblis.
"Lalu dari mana engkau tahu kalau ia bersabar?"
tanya Rasulullah SAW.
"Wahai Muhammad, bila ia masih dan pernah mengeluhkan
penderitaannya kepada mahluk yang sama dengannya selama tiga hari, maka Allah
SWT tidak akan mencatat perbuatannya dalam kelompok orang-orang yang
bersabar," jelas iblis.
"Lalu siapa lagi wahai iblis?" tanya Rasulullah
SAW.
"Orang kaya yang bersyukur", tutur iblis.
"Lalu apa yang bisa memberi tahu kepadamu, bahwa ia
bersyukur?" Tanya Rasulullah SAW.
"Bila saya melihatnya ia mengambil kekayaannya dari apa
saja yang dihalalkan dan kemudian disalurkan pada tempatnya", tutur iblis.
"Bagaimana kondisimu apabila ummatku menjalankan
shalat?" Tanya Rasulullah SAW.
"Wahai Muhammad, saya langsung merasa gelisah dan
gemetar," jawab iblis.
"Mengapa wahai mahluk yang terkutuk?" tanya
Rasulullah SAW.
"Sesunguhnya apabila seorang hamba bersujud kepada Allah
SWT sekali sujud, maka Allah SWT akan mengangkat satu derajat (tingkat).
Apabila mereka berpuasa, maka saya terikat sampai mereka berbuka kembali.
Apabila mereka menunaikan manasik haji, maka saya jadi gila. Apabila mereka
membaca Al-Qur'an, maka saya akan meleleh (mencair) seperti timah yang
dipanaskan dengan api. Apabila mereka bersedekah maka seakan-akan orang yang
bersedekah tersebut mengambil kapak lalu memotong saya menjadi dua," jawab
iblis.
"Mengapa demikian wahai Abu Murrah (julukan
iblis)?" tanya Rasulullah SAW.
"Sebab dalam sedekah ada empat perkara yang perlu diperhatikan; Dengan sedekah itu, Allah SWT akan menurunkan keberkahan dalam hartanya, menjadikan ia disenangi dikalangan mahluk-Nya, dengan sedekah itu pula Allah SWT akan menjadikan suatu penghalang antara neraka dengannya dan akan menghindarkan segala bencana dan penyakit," tutur iblis menjelaskan.
"Sebab dalam sedekah ada empat perkara yang perlu diperhatikan; Dengan sedekah itu, Allah SWT akan menurunkan keberkahan dalam hartanya, menjadikan ia disenangi dikalangan mahluk-Nya, dengan sedekah itu pula Allah SWT akan menjadikan suatu penghalang antara neraka dengannya dan akan menghindarkan segala bencana dan penyakit," tutur iblis menjelaskan.
"Lalu bagaimana pendapatmu tentang Abu Bakar?"
tanya Rasulullah SAW.
"Ia sewaktu Jahiliyyah saja tidak pernah taat kepadaku,
apalagi sewaktu dalam Islam", tutur iblis.
"Bagaimana dengan Umar bin Khaththab?" tanya
Rasulullah SAW.
"Demi Allah SWT, setiap kali saya bertemu dengannya, mesti akan lari darinya," jawab iblis
"Demi Allah SWT, setiap kali saya bertemu dengannya, mesti akan lari darinya," jawab iblis
"Bagaimana dengan Utsman?" tanya Rasulullah SAW.
"Saya merasa malu terhadap orang yang para malaikat saja
malu kepadanya", jawab iblis.
"Lalu bagaimana dengan Ali bin Abi Thalib?" tanya Rasulullah SAW.
"Andaikan saya bisa selamat darinya dan tidak pernah bertemu dengannya, ia meninggalkanku dan saya pun meninggalkannya. Akan tetapi ia tidak pernah melakukan hal itu sama sekali" tutur iblis. (Bersambung).
"Lalu bagaimana dengan Ali bin Abi Thalib?" tanya Rasulullah SAW.
"Andaikan saya bisa selamat darinya dan tidak pernah bertemu dengannya, ia meninggalkanku dan saya pun meninggalkannya. Akan tetapi ia tidak pernah melakukan hal itu sama sekali" tutur iblis. (Bersambung).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar