Sebuah kisah yang menceritakan perjumpaa antara Rasulullah
SAW (Pemimpin Mahluk di Syurga) Dengan Iblis terlaknak (Pemimpin Mahluk Neraka).(Sambungan dari Part.2)
"Segala puji bagi Allah SWT yang telah menjadikan
ummatku bahagia dan mencelakakanmu sampai pada waktu yang ditentukan",
tutur Rasulullah SAW.
"Tidak dan tidak mungkin, dimana ummatmu bisa bahagia
sementara saya senantiasa hidup dan tidak mati sampai pada waktu yang telah
ditentukan. Lalu bagaimana engkau bisa bahagia terhadap ummtmu, sementara saya
bisa masuk kepada mereka melalui aliran darah dan daging, sedangkan mereka
tidak melihatku. Demi Tuhan yang telah menciptakanku dan telah menunda
kematianku sampai pada hari mereka dibangkitkan kembali (Kiamat), sungguh saya
akan menyesatkan mereka seluruhnya, baik yang bodoh maupun yang alim, yang awam
maupun yang bisa membaca Al-Qur'an, yang nakal maupun yang rajin beribadah,
kecuali hamba-hamba Allah SWT yang mukhlis (murni)," tutur iblis.
Iblis menjawab dengan panjang lebar,
"Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa orang yang masih suka
dirham dan dinar (harta) adalah belum bisa murni karena Allah SWT. Apabila saya
melihat seseorang sudah tidak menyukai dirham dan dinar, serta tidak suka
dipuji, maka saya tahu bahwa ia adalah orang yang mukhlis karena Allah, lalu
saya tinggalkan. Sesungguhnya seorang hamba selagi masih suka harta dan pujian,
sedangkan hatinya selalu bergantung pada kesenangan-kesenangan duniawi, maka ia
akan lebih taat kepadaku daripada orang-orang yang telah saya jelaskan
kepadamu.
Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad,
bahwa cinta harta itu termasuk dosa yang paling besar? Apakah engkau tidak tahu
wahai Muhammad, bahwa cinta kedudukan adalah termasuk dosa yang paling besar?
Apakah engkau tidak tahu saya memiliki tujuh puluh ribu anak, sedangkan setiap
anak dari jumlah tersebut memiliki tujuh puluh ribu setan. Diantara mereka ada
yang sudah saya tugaskan untuk menggoda ulama, ada yang saya tugaskan untuk
menggoda para pemuda, ada yang saya tugaskan untuk menggoda orang-orang yang
sudah tua. Anak-anak muda bagi kami tidak masalah, sedangkan anak-anak kecil
lebih mudah kami permainkan sekehendak saya. Diantara mereka juga ada yang saya
tugaskan untuk menggoda orang-orang yang tekun beribadah, dan ada juga yang
saya tugaskan untuk menggoda orang-orang zuhud. Mereka keluar-masuk dari
kondisi ke kondisi lain, dari satu pintu ke pintu lain, sehingga mereka
berhasil dengan menggunakan cara apapun. Saya ambil dari mereka nilai
keikhlasan dalam hatinya, sehingga mereka beribadah kepada Allah dengan tidak
ikhlas, sementara mereka tidak merasakan hal itu.
Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad,
bahwa Barshish seorang rahib (pendeta) yang berbuat ikhlas karena Allah selama
tujuh puluh tahun, sehingga dengan doanya ia sanggup menyelamatkan orang-orang
yang sakit. Akan tetapi saya tidak berhenti menggodanya sehingga ia sempat
berbuat zina dengan seorang perempuan, membunuh orang dan mati dalam kondisi
kafir? Inilah yang disebutkan oleh Allah SWT dalam kitab-Nya dengan firman-Nya:
"(Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) setan ketika
dia berkata kepada manusia : 'Kafirlah kamu', maka tatkala manusia itu telah
kafir ia berkata, 'sesungguhnya aku cuci tangan darimu, karena sesungguhnya aku
takut kepada Allah, Tuhan Semesta Alam". (QS.Al-Hasyr:16).
Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad,
bahwa kebohongan itu dari saya, saya adalah yang berbohong pertama kali. Orang
yang berbohong adalah temanku. Barangsiapa bersumpah atas nama Allah dengan
berbohong maka ia adalah kekasihku.
Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad,
bahwa saya pernah bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan atas nama Allah,
"Bahwa saya akan memberi nasihat kepada kalian berdua'. Maka sumpah bohong
itu menyenangkan hatiku. Sedangkan menggunjing dan mengadu domba adalah buah
santapan dan kesukaanku. Kesaksian dusta adalah penyejuk mataku dan
kesenanganku. Barangsiapa bersumpah dengan menceraikan istrinya (talak) maka
hampir tidak akan bisa selamat, sekalipun hanya sekali. Andaikan itu benar,
yang karenanya orang membiasakan lidahnya mengucapkan kata-kata tersebut,
istrinya akan menjadi haram. Kemudian dari pasangan tersebut menghasilkan
keturunan sampai hari Kiamat nanti yang semuanya hasil dari anak-anak zina.
Sehingga seluruhnya masuk neraka hanya gara-gara satu ucapan.
Wahai Muhammad, sesungguhnya diantara
ummatmu ada orang yang menunda-nunda shalatnya dari waktu ke waktu. Ketika ia
hendak menjalankan shalat maka saya selalu berada padanya dan mengganggu
sembari berkata kepadanya, 'Masih ada waktu, teruskan engkau sibuk dengan
urusan dan pekerjaan yang engkau lakukan' sehingga ia menunda shalatnya, dan
kemudian shalat diluar waktunya. Akibatnya dengan shalat yang dikerjakan diluar
waktunya itu akan dipukul di kepalanya. Kalau saya merasa kalah, maka saya
mengirim kepadanya salah seorang dari setan-setan manusia yang akan menyibukkan
waktunya. Kalau dengan usaha itu saya masih kalah, maka saya tinggalkan sampai
ia menjalankan shalat.
Ketika dalam shalatnya saya berkata
kepadanya, 'Lihatlah ke kanan dan ke kiri'. Akhirnya ia melihat. Maka pada saat
itu wajahnya saya usap dengan tangan saya, kemudian saya menghadap didepan
matanya sembari berkata, 'engkau telah melakukan apa yang tidak akan menjadi
baik lamanya'.
Wahai Muhammad, engkau tahu, bahwa orang
yang banyak menoleh dalam shalatnya, Allah akan memukul kepalanya dengan shalat
tersebut. Kalau dalam shalat ia sanggup mengalahkan saya, sementara ia shalat
sendirian, maka saya perintahkan untuk tergesa-gesa. Maka ia mengerjakan shalat
seperti ayam yang mencocok benih-benih untuk dimakan dan segera
meninggalkannya. Kalau ia sanggup mengalahkan saya, dan shalat berjamaah, maka
saya kalungkan rantai dilehernya. Ketika ia sednag ruku' saya tarik kepalanya
keatas sebelum imam bangun dari ruku' dan saya turunkan sebelum imam turun.
Wahai Muhammad, engkau tahu, bahwa orang yang melakukan shalat seperti itu,
maka batal shalatnya, dan di hari Kiamat nanti Allah akan menyalin kepalanya
dengan kepala keledai.
Kalau dengan cara tersebut saya masih
kalah, maka saya perintahkan meremas-remas jari-jemarinya sehingga bersuara,
sedangkan ia sedang shalat, karenanya ia tidak termasuk orang-orang yang
bertasbih kepadaku padahal ia sedang shalat.
Kalau dengan cara tersebut masih juga tidak
mempan, maka saya tiup hidungnya sehingga ia menguap, sementara ia sedang
shalat. Kalau ia tidak menutupi mulutnya dengan tangannya maka setan masuk
kedalam perutnya, sehingga ia semakin rakus dengan dunia dan berbagai
perangkapnya. Ia akan selalu mendengar dan taat kepadaku. (Bersambung).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar