Sebuah kisah yang menceritakan perjumpaa antara Rasulullah
SAW (Pemimpin Mahluk di Syurga) Dengan Iblis terlaknak (Pemimpin Mahluk Neraka).(Sambungan dari Part.4)
Setiap harta yang tidak dikeluarkan zakatnya, maka saya ikut memakannya. Saya juga ikut makan makanan yang bercampur riba dan haram serta segala harta yang tidak dimohonkan perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.
Setiap orang yang tidak memohon perlindungan kepada Allah dari setan ketika bersetubuh dengan istrinya, maka setan akan ikut bersetubuh. Akhirnya melahirkan anak yang mendengar dan taat kepadaku.
Begitu pula orang yang naik kendaraan dengan maksud mencari penghasilan yang tidak dihalalkan, maka saya adalah temannya. Itulah maksud firman Allah SWT: 'Dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki'. (QS.Al-Isra':64).
Saya memohon kepada-Nya agar saya punya rumah, maka rumahku
adalah kamar mandi. Saya memohon agar saya punya masjid, akhirnya pasar menjadi
masjidku. Saya memohon agar saya punya Al-Qur'an, maka syair adalah
Al-Qur'anku. Saya memohon agar saya punya adzan, maka terompet adalah penggilan
adzanku. Saya memohon kepada-Nya agar saya punya tempat tidur, maka orang-orang
mabuk adalah tempat tidurku. Saya memohon agar saya memiliki teman-teman yang
menolongku, maka kelompok Al-Qadariyyah menjadi teman-teman yang membantuku.
Dan saya memohon agar saya memiliki teman-teman dekat, maka
orang-orang yang menginfakkan harta kekayaannya untuk kemaksiatan adalah teman
dekatku. Itulah maksud firman Allah SWT : 'Sesungguhnya pemboros-pemboros itu
adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada
Tuhannya'. (QS.Al-Isra':27) ".
Rasulullah SAW berkata kepada Iblis, "Andaikan tidak
setiap apa yang engkau ucapkan itu didukung oleh ayat-ayat dari Kitab Allah
tentu aku tidak akan membenarkanmu". Lalu Iblis berkata lagi, "Wahai
Muhammad, saya memohon kepada Allah agar saya bisa melihat anak-cucu Adam,
sementara mereka tidak bisa melihatku. Kemudian Allah menjadikan aku bisa
mengalir melalui peredaran darah mereka. Diriku bisa berjalan kemanapun sesuai
kemauan diriku dan dengan cara bagaimana pun. Kalau saya mau dalam sesaat pun
bisa. Kemudian Allah berfirman kepadaku. 'Engkau bisa melakukan apa saja yang
kau minta'. Akhirnya saya merasa senang dan bangga sampai hari Kiamat.
Sesungguhnya orang yang mengikutiku lebih banyak daripada orang yang
mengikutimu. Sebagian besar anak-cucu Adam akan mengikutiku sampai hari
Kiamat".
Iblis melanjutkan lagi, "Saya memiliki anak yang saya
beri nama Atamah. Ia akan kencing di telinga seorang hamba ketika ia tidur
meninggalkan shalat Isya'. Andaikan tidak karenanya tentu manusia tidak akan
tidur terlebih dahulu sebelum menjalankan shalat.
Saya juga punya anak yang saya beri nama Mutaqadhi. Apabila
ada seorang hamba melakukan ketaatan (ibadah) dengan rahasia dan ingin
menutupinya, maka anak saya tersebut senantiasa membatalkannya dan dipamerkan
ditengah-tengah manusia, sehingga semua manusia tahu. Akhirnya Allah
membatalkan sembilan puluh sembilan dari seratus pahala. Sehingga yang tersisa
hanya satu pahala. Sebab setiap ketaatan yang dilakukan secara rahasia akan
diberi seratus pahala
Saya punya anak lagi yang bernama Kuhyal, dimana ia bertugas mengusapi celak mata semua orang yang sedang berada di majelis pengajian dan ketika khatib sedang berkuthbah. Sehingga mereka terkantuk dan akhirnya tidur, tidak bisa mendengarkan apa yang dibicarakan para ulama. Mereka yang tertidur tidak akan ditulis pahala sedikitpun untuk selamanya".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar